Mohon tunggu...
KOMENTAR
Inovasi

Ad Hominem dalam Diskusi

21 Juni 2012   01:56 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:43 742 17
"Ad Hominem iku panganan opo toh Om?" Demikian pertanyaan seorang Kompasianer pemula yang bertanya kepada saya secara imajiner. Saya yang ditanya juga gelagapan. Lah wong saya ini ghak pernah belajar istilah-istilah begituan sih. Maklum pertanyaan tersebut juga tidak pernah muncul di ujian dari SD hingga perguruan tinggi. Ya saya akui, mungkin memang saya yang kuper, gaptek dan label keren lainnya yang bisa Anda labelkan ke saya.

Ad Hominem sendiri terjemahan (ala saya) berarti menyerang secara personal. Tentu saja yang saya maksud menyerang di sini bukan main pukul-pukulan. Biasanya ad hominem terjadi secara verbal, baik kalimat yang diucapkan secara langsung maupun dalam bentuk tulisan. Hal ini paling sering terjadi pada berbagai diskusi atau debat.

Berikut contoh Ad Hominem yang boleh Anda amalkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.


  1. "Pantas saja argumentasi Anda lemah, lah Anda cuman tamatan SD"
  2. "Jangan mempermalukan diri Anda dengan argumen seperti itu, belajar lagi sana"
  3. "Dasar goblok, pendapat Anda tidak relevan"
  4. "Anda tidak level untuk berdiskusi dengan saya"
  5. "Ngakunya ustad, tapi kok jawab begitu saja tidak bisa"
  6. "Jangan mempermalukan dirilah. Tapi kalau tidak merasa malu ya tidak apa-apa"
  7. "Anda bukan orang yang siap diajak diskusi dan tidak siap belajar dengan orang lain. Maaf  kalau tanggapan Anda tidak saya hitung."
  8. "Ini apa ini yang ditulis? Bagi saya ini komentar ABG"
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun