Mohon tunggu...
KOMENTAR
Financial

Welcome Januari Effect! Simak 5 Saham dengan Potensi Cuan Hingga 10%

2 Januari 2023   16:11 Diperbarui: 2 Januari 2023   16:58 186 1
Januari tahun 2023 sudah tiba. Fenomena January Effect dapat digunakan untuk mendapatkan keuntungan dari pasar saham, investor dapat mempertimbangkan sejumlah saham blue chip yang kemungkinan besar akan berubah menjadi hijau bulan ini. Perusahaan apa ini?

Sederhananya, January Effect adalah istilah yang mengacu pada uptrend pasar saham di bulan Januari. Fenomena musiman ini pertama kali diamati pada tahun 1942 oleh bankir investasi Sidney B. Wachtel.

Secara keseluruhan, analis saham yakin reli Januari disebabkan kembalinya investor yang membeli saham setelah membersihkan portofolio mereka akhir tahun lalu.

Penjelasan lainnya adalah investor menggunakan bonus akhir tahun dan uang tunai untuk masuk kembali ke pasar saham pada bulan Januari.

Sebelumnya, berdasarkan data 10 tahun terakhir (2013-2022), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Januari cenderung hijau dengan rata-rata kenaikan 1,07 dengan probabilitas kenaikan 64%.

Selama periode tersebut, penguatan IHSG terbesar di bulan Januari terjadi di tahun 2019, yaitu sebesar 5,46%. Sedangkan penurunan terkuat terjadi pada Januari 2020 (-5,71%).


Bagi investor yang ingin memanfaatkan January Effect di Bursa RI, sebaiknya mencermati kinerja saham-saham unggulan yang tercatat di indeks IDX30.

IDX30 mengukur kinerja harga dari 30 saham berkapitalisasi besar yang sangat likuid dan didukung oleh fundamental bisnis yang baik.

Di antara 30 emiten teratas di IDX30, setidaknya ada 5 yang memiliki tren kuat di bulan Januari, mengungguli yang lainnya. Kelima perusahaan tersebut adalah emiten unggas PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), duo perbankan pelat merah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).

Berikutnya, grup emiten Salim PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dan emiten milik taipan Prajogo Pangestu PT Barito Pacific Tbk (BRPT).

CPIN merupakan saham residen IDX30 dengan probabilitas kenaikan tertinggi mencapai 82% pada periode 2013-2022. Rata-rata kenaikannya cukup tinggi, mencapai 6,91%.

Selama periode tersebut CPIN hanya mengalami penurunan satu kali yaitu pada Januari 2021 (-11,88%). Selebihnya, CPIN sudah berhasil diperkuat.

Untuk menggambarkan kinerja historis, sepanjang tahun lalu, CPIN telah turun sebesar 5%.

Di bawah CPIN adalah duo perbankan plat merah , BBRI dan BMRI, keduanya mencatatkan peningkatan probabilitas sebesar 73% di bulan Januari.

Dilihat dari rata-rata kenaikan, BBRI lebih tinggi (3,23%) dibandingkan BMRI (3,20%).

Setelah melambat pada Desember 2022, pasar akan terus mengharapkan kehebohan dengan pergerakan dua bank besar yang menopang IHSG pada Januari ini.

Beralih ke sektor consumer goods, saham ICBP juga membukukan data positif di bulan Januari dengan probabilitas kenaikan saham ICBP sebesar 64% dengan kenaikan rata-rata 2,25% selama 10 tahun terakhir.

Dengan pertumbuhan 15% di tahun 2022, disertai dengan posisi pasar dan fundamental yang kokoh, saham ICBP masih menawarkan potensi yang menarik bagi investor.

Terakhir, BRPT, meskipun memiliki kemungkinan konsolidasi yang lebih rendah dibandingkan jenis lainnya (55%), masih dapat perhitungkan.

Sementara itu, kenaikan BRPT rata-rata musiman di bulan Januari sebesar 6,43%. Catatan singkat, BRPT masih dalam tren turun setelah menembus Rp1.055/saham pada pertengahan tahun lalu. Per 2 Januari 2023, saham BRPT diperdagangkan dengan harga Rp 760/saham.

Ringkasnya, data historis serta pergerakan saham-saham blue chip di atas bisa menjadi sedikit acuan bagi investor yang ingin berinvestasi di awal tahun baru ini.

Namun perlu diingat juga bahwa investor harus selalu waspada terhadap lingkungan ekonomi global yang dipengaruhi oleh ketidakpastian kenaikan suku bunga hingga eskalasi perang hari ini dan selalu ingat bahwa kinerja masa lalu tidak selalu dapat digunakan untuk memprediksi. masa depan.

Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembaca untuk membeli atau menjual saham terkait. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan Anda.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun