Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerita Pemilih

Menebak Parpol Siap Oposisi, Mengapa?

1 Maret 2024   17:19 Diperbarui: 1 Maret 2024   17:42 246 63
Menebak Parpol  Siap Oposisi,  Mengapa?


Di negara demokrasi,  oposisi merupakan sikap politik  yang sah dan konstitusional serta tindakan  yang dianggap terhormat dan tidak " tabu."

Demikian juga halnya Indonesia yang " baru saja " selesai menggelar pesta demokrasi, pemilihan wakil-wakilnya untuk legislatif dan Presiden-Wakil Presiden.

Meskipun yang memenangi perhelatan demokrasi itu baik legislatif maupun presiden-wakil presiden belum ditetapkan, namun narasi siapa yang bakal berkoalisi di pemerintahan dan siapa yang akan mengambil sikap oposisi sudah mulai menjadi topik perbincangan.

Tulisan ini hendak memprediksi parpol siapa dan mengapa berkoalisi atau malah memposisikan diri sebagai oposan pemerintah nantinya.

Melihat hasil hitung sementara Pemilu legislatif  2024 yang lalu, maka sudah hampir dipastikan parpol peserta pemilu yang lolos parliamentary threshole (PT) ada 8  parpol, yaitu PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Gerindra, PKB, Partai Nasdem, PKS, Partai Demokrat, dan  PAN.

Sedangkan pada perhelatan pemilu Presiden-Wakil Presiden yang lalu ada 3 gabungan partai politik yang berkoalisi mengusung pasangan Capres-cawapres, antara lain Partai Nasdem, PKS dan PKB mengusung paslon nomor 01,  Partai Golkar, Gerindra, PAN, dan Partai Demokrat mengusung paslon nomor 02, serta PDI Perjuangan dan PPP mengusung paslon nomor 03.

Sementara itu hasil pemilu capres-cawapres "hampir pasti dimenangi " oleh pasangan calon nomor 02,  yang diusung oleh koalisi gabungan parpol Gerindra, Golkar, Demokrat dan PAN.

Oleh karena jumlah kursi keempat partai gabungan tersebut di DPR  persentasenya masih kurang mendominasi, tentu harus mengajak beberapa parpol lagi untuk berkoalisi agar kebijakan dan program pemerintah mendapatkan dukungan yang signifikan serta jalannya pemerintahan dapat  stabil.

Untuk itu dengan peta kekuatan koalisi yang ada sekarang ini dan mengingat historis serta  pengalaman pada Pilpres- Pilpres di masa lalu, maka diprediksi kuat  PKB dan PKS akan merapat, juga PPP jika nanti lolos parliamentary threshole (PT).

PKB dalam sejarah perpolitikan belum pernah beroposisi, sedangkan PKS dan PPP pernah terjalin hubungan mesra dan punya kedekatan tersendiri dengan Gerindra dan Golkar, sehingga tidak  " tabu "  jika  diulangi lagi. Apalagi PPP jauh - jauh hari melalui kadernya siap bergabung dengan partai pemerintah.

Yang menjadi tanda tanya besar adalah PDI Perjuangan dan Partai Nasdem     ?

Hubungan PDI Perjuangan dengan Partai Gerindra " selalu mesra " juga hubungan personal Ketum kedua partai ini sangat baik. Yang menjadi persoalan adalah faktor psikologis, karena PDI Perjuangan sebagai partai " pemenang " pada kontestasi Pileg dan ditambah dengan bergabungnya Partai Demokrat, yang semua tahu kalau kedua partai ini sudah cukup lama " tidak akor."

Selain PDI Perjuangan juga Partai Nasdem, kecil sekali persentasenya untuk berkoalisi dengan pemerintah, pasalnya Nasdem merupakan motor penggerak pengusung koalisi perubahan dan hubungan kedua partai selama ini  " tidak baik-baik '  saja.

Bahkan ketika Gerindra bergabung dan masuk kabinet  pemerintahan yang sekarang ini, nampak ketidaknyamanan Nasdem dari pernyataan Ketua Umum di masa itu.

Dari uraian tersebut di atas dan dengan melihat kondisi kekinian,  setidaknya ada 2 atau 3  parpol yang berpotensi  bakal bergabung  yaitu  PKB  dan  PKS  serta PPP (kalau lolos PT). Sementara PDI Perjuangan dan Partai Nasdem berpotensi berada di luar pemerintahan (oposisi).

Majulah kita semua. #

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun