Disiplin Pegawai Negeri Sipil (PNS) menjadi sorotan utama untuk diperbaiki.
yang terbaru pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (PNS). Salah satu aturan dalam PP tersebut adalah disiplin masuk dan jam kerja PNS.
Apa sebenarnya yang terjadi pada disiplin dan jam kerja PNS sehingga pemerintah sampai mengeluarkan peraturan? Apakah sudah begitu rendahnya tingkat disiplin para PNS di negeri ini?
Fakta di lapangan memang ada sebagian oknum PNS yang etos kerjanya begitu rendah, dimana disaat jam kerja keluyuran bolos tidak melaksanakan tugasnya.
Kebiasaan sebagian oknum PNS yang tidak bekerja dengan baik mengundang berbagai cibiran dari masyarakat, sehingga terkadang PNS yang memiliki kinerja baik tidak terlihat dimata masyarakat karena ditutupi perilaku buruk sebagian dari para PNS yang suka bolos saat bekerja.
Sebagai ilustrasi atau pengalaman yang sering terjadi mungkin kita pernah menghadapi situasi ingin mengurus surat kekantor pemerintah namun disuruh menunggu cukup lama karena pegawai yang bersangkutan tidak ada di tempat, padahal masih jam kerja.
Situasi seperti ini sangat menjengkelkan dan terkadang membuat kita merasa tidak nyaman. Dimana PNS seharusnya memberikan pelayanan prima namun membuat rakyat yang menggajinya kecewa.
Bagaimana cara terbaik yang harus dilakukan pemerintah untuk mengatasi persoalan disiplin para PNS yang suka bolos saat jam kerja, mungkin tiga solusi berikut bisa dicoba.
1. Adanya Reward dan Punishment
Memberikan penghargaan bagi para PNS yang berprestasi sebaiknya dilakukan pemerintah.
Promosi jabatan bagi para PNS yang memiliki kinerja baik patut dilakukan agar motivasi dalam bekerja terus meningkat karena setiap prestasi akan di berikan reward yang sepadan yaitu jabatan yang semakin baik.
Disiplin tinggi para PNS akan terbayarkan dengan adanya Reward yang dijanjikan.
Begitu juga sebaliknya, PNS yang bekerja buruk sebaiknya diberikan sanksi tegas, pemberian Punishment mutlak dilakukan agar setiap PNS bekerja maksimal karena jabatan menjadi taruhannya.
Semakin buruk kinerja PNS maka Punishment yang diberikan semakin berat dan pada puncaknya jika sudah tidak bisa dikendalikan lagi maka pemecatan PNS tersebut menjadi pilihan terakhir.
2. Pemimpin Yang Tegas
Sudah menjadi kebiasaan di setiap organisasi ataupun instansi jika pemimpinnya tegas maka kinerja para bawahan akan begitu maksimal.
Pemimpin yang tegas memang memiliki resiko dibenci para bawahan, namun jika semua pemimpin tegas maka pelayanan prima akan terwujud.
Maka sebelum memperbaiki kebiasaan buruk disiplin para PNS sebaiknya menunjuk pemimpin yang tegas harus dilakukan.
Pemimpin yang tegas menerapkan peraturan akan memperbaiki etos kerja para PNS. Begitu juga sebaliknya pemimpin yang tidak tegas akan menurunkan kinerja para PNS tersebut.
Jadi pemimpin yang betul-betul disiplin dan menegakkan peraturan harus ditempatkan di setiap instansi pemerintahan.
3. Memperjelas Tupoksi para PNS
Terkadang rendahnya semangat para PNS diakibatkan PNS tersebut tidak memahami apa yang akan dikerjakannya. Banyak para PNS tidak menguasai tugas pokok dan fungsi dimana PNS tersebut ditempatkan.
Sehingga dalam bekerja para PNS yang tidak faham Tupoksi bekerja sesuka hati, terkadang merasa tidak ada pekerjaan, sehingga keluyuran keluar kantor di saat masih jam kerja berlangsung.
Memperjelas tugas pokok dan fungsi para PNS sebaiknya dilakukan para pejabat tinggi setiap Daerah.
Sebaiknya para PNS Membagi pekerjaan mana yang akan diselesaikan setiap pekannya sehingga target dari setiap pekerjaan yang diberikan terukur hasilnya setiap bulannya.
pekerjaan yang jelas akan membuat PNS menyelesaikan pekerjaannya tepat waktu sehingga tidak ada kesempatan untuk keluyuran atau bolos dari kantornya.
Memperbaiki disiplin para PNS bukan pekerjaan mudah karena sudah menjadi budaya di negeri ini Etos kerja yang rendah akibat disiplin yang tidak ada.
Perekrutan para PNS yang terkadang dilakukan secara curang oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, menghasilkan para PNS yang tidak memiliki rasa tanggung jawab dalam bekerja.
Mudah-mudahan tiga hal diatas mampu diperbuat pemerintah sehingga kinerja para abdi negara semakin baik kedepannya.
Begitu juga budaya bolos kerja bagi para PNS kiranya secepatnya berubah menjadi budaya etos kerja yang baik. Sehingga pelayanan terbaik kepada masyarakat dapat terjadi.
Pada puncaknya kesejahteraan seluruh lapisan masyarakat akibat kinerja para PNS yang meningkat menjadi kenyataan dimasa yang akan datang. Amin.
