Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Abdulloh..

29 Mei 2012   12:27 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:38 166 0

Desa Madani mendadak gempar. Mbah Dulloh, seorang kiai yang juga imam tetap masjid setempat tewas terbunuh. Dada beliau tertembus timah panas dari seorang yang tak dikenal sesaat sebelum Dhuhur. Ketika para jamaah yang datang ke masjid melihatnya terbujur di teras masjid, nyawanya sudah tak tertolong lagi. Semua warga merasa kehilangan.Maklum saja, mbah Dulloh dikenal sebagai sosok sederhana yang menjadi panutan. Almarhum sering menjadi tempat bertanya ilmu agama dan berkonsultasi tentang masalah-masalah kehidupan. Pribadinya ramah dan akrab dengan berbagai kalangan. Maka, sehabis Ashar hampir seluruh laki-laki di Desa Madani berduyun-duyun datang ke rumahnya untuk bertakziyah. Mereka juga menyolatkan dan mengantarkan jenazahnya menuju pemakaman dengan khusyuk. Beberapa dari mereka juga tak mampu menahan luapan kesedihan, hingga air mata jatuh meleleh bersamaan. Mereka tak habis pikir, ada orang yang tega membunuh seorang yang sudah tua renta. Apakah almarhum punya musuh? sepertinya mustahil. Yang masih mengherankan mereka, ada darah tercecer juga ditemukan di dekat pengimaman padahal Mbah Dulloh tewas di teras. Kemarahan mereka pada sang pembunuh sedikit terobati saat mengetahui jenazah Mbah Dulloh tersenyum mesra. Beberapa warga yakin bahwa itu adalah sebagian tanda bahwa beliau wafat dengan husnul khotimah. Allah pasti akan memberikan pahala yang besar baginya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun