True Story: Menggapai "Bulan", Perjuangan Hidup Jejaka Desa
8 Februari 2017 16:51Diperbarui: 8 Februari 2017 16:583451
Selepas lulus SMA, Joko tak lantas santai-santai menikmati status baru, yaitu pengangguran. Baginya “nganggur” adalah sebuah pantangan dan dia merasa malu jika menjadi pemuda nganggur di kampung sendiri. Selain malu, pastinya akan jadi omongan teman, saudara dan tetangga. Ujung-ujungnya orang tua yang kena imbasnya, begitu pikirnya. Sesegera mungkin harus cari kerja ini, tapi kerja apa? Cuma lulusan SMA, ijasah pastinya rendah nilai jualnya, Joko terus memutar otaknya. Paling-paling kerja jadi buruh tani atau buruh pabrik atau pegawai rendahan lainnya. Tapi... tak apalah, demi harga diri, dan semangat untuk mengurangi beban orang tua maka harus segera dapat kerjaan dimana pun itu adanya dan apapun profesinya. Joko semakin semangat, baginya kerja adalah tujuan utama untuk saat itu dan kuliah adalah cita-cita yang harus ditaruh dilaci lemari yang paling dalam, ini tak lain karena kemampuan ekonomi orang tuanya yang tidak memungkinkan. Joko yakin, kelak dia akan bisa me-recall cita-citanya itu kelak hari.
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.