Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Tak Usah!

23 Oktober 2019   05:55 Diperbarui: 23 Oktober 2019   06:02 8 0

Secercah sinar kuning hangat

datang tanpa paksaan, tanpa permintaan.

Uap kehidupan dari belakang mengejutkan,


Lima empat puluh sembilan,

kehangatan itu merubah, tiba tiba mencabik-cabik raga,

Datang terbiasa dengan manis 

keluar terburu-buru dengan pahit di hati yang sudah teriris.

ah sakit tanpa manis, tapi harus tetap mringis, belajar dari si manis.

awal yang manis, berakhir dengan kencing manis, awal yang pahit akan menjadi obat dan berakhir mringis.


-Tumenggung II, 23 Oktopuisis 2019

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun