Mohon tunggu...
KOMENTAR
Olahraga

Komdis Hukum Persipura " Siapa Hukum Siapa"?

13 Januari 2012   14:24 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:56 1018 0
Setelah tiga kali penundaan hukuman, Komisi Disipilin kubu Johar Arifin menyelesaikan hukuman terhadap klub-klub yang tidak ingin terlibat dalam kompetisi IPL. Persipura telah di hukum. Selain denda 500 juta, turun divisi utama tahun depan dan larangan transfer pemain.

Menjadi juru kunci dari 14 klub lainnya yang sudah mendapat hukuman. Persipura sendiri sudah sejak awal turut dalam Komite Penyelamat Sepak Bola ( KPSI ). Rumahnya Persipura bukan lagi PSSI yang sekarang kasi hukuman, tetapi PSSI ( KPSI ). Maka itu menjadi tanda tanya dengan hukuman PSSI-Johar, lalu siapa hukum siapa?.

Dua bendera sepak bola ditanah air pertama kali muncul disaat kelompok 78 dengan liga primer. Tra beres kemudian sekarang dua bendera yang sama masih ada di Indonesia. Jamannya kubu ISL berkuasa dulu, sanksinya terlalu tegas, sampai ada pemecatan klub seperti persibo bojonegoro. Jamannya IPL sekarang, sanksi berupa denda. Semoga kedepan kubu mana pun yang kendali PSSI ini tidak mengulangi gejolak yang sama.

Khusus untuk Persipura saat ini mereka lebih fokus pada liga super dan gugatan ke CAS. Hukuman Komdis versi Johar Arifin sama sekali tidak memiliki efek apapun kepada tim Papua ini. Jangankan persipura, klub-klub lainnya pun sama sekali tidak memandang penting hukuman yang diberikan. Pada umumnya bagi mereka yang ISL sudah mengganggap mosi tidak percaya dengan desakan KLB membuat segala keputusan Komdis sia-sia.

Dari konflik akhir-akhir ini akibat dualisme kompetesi saya sendiri telah menampung khusus konflik yang timbul dan terjadi antara PSSI kubu IPL dengan Persipura. Berawal dari PSSI minta persipura dicoret dari Liga Champion, kemudian persipura menolak bertanding dengan tim dari ILP ( Arema ) yang datang ke Papua tapi sia-sia. Kemudian berlanjut pada Surat CAS ke PSSI tapi dihilangkan di kantor mengakibatkan penundaan pendaftaran gugatan persipura.

Misteri hilangnya Surat CAS di Kantor PSSI

PSSI kembali melukai Persipura Jayapura. Keteledoran administrasi membuat surat dari Pengadilan Arbitrase Olahraga (Court of Arbitration for Sport- CAS) hilang. Padahal surat CAS itu memerintahkan PSSI menunjuk pengacara terkait pengaduan Persipura atas kasus pencoretan mereka di pentas Liga Champions Asia (LCA).

Kepastian itu terungkap dalam surat PSSI ke CAS. Alasan hilangnya surat pun sangat simpel. Sekretaris Jenderal Tri Goestoro mengungkapkan dokumen dari CAS bisa hilang karena banyaknya orang yang berlalu-lalang di lobi kantor PSSI.

"Kami berasumsi bahwa akibat situasi yang padat dan banyaknya tamu di lobi PSSI, dokumen itu hilang," jelas Tri Goestoro dalam surat itu.

Alasan ini tentu saja konyol karena faksimil pasti ditujukan ke kesekretariatan yang sesungguhnya berada di dalam kantor PSSI, bukan lobi. Selain itu, CAS sendiri sudah dari jauh-jauh hari mengirim surat tersebut, yaitu 21 Desember 2011 atau tak lama setelah Persipura memasukkan gugatan.

PSSI baru menyadari surat itu hilang setelah salah satu perwakilan CAS menelepon Tri pada Selasa (4/1) atau tenggat waktu yang diberikan untuk PSSI. Saat itu, CAS menjelaskan bahwa PSSI mengabarkan telah menerima surat itu pada 23 Desember.

"PSSI memang telah menerima surat Anda tertanggal 21 Desember via faksimili. Hanya, kami tidak pernah menyimpan surat itu, sampai kami mendapat telepon dan penjelasan staf CAS pada 4 Januari 2012 bahwa surat itu telah dikirim dan diterima staf PSSI tanggal 23 Desember 2011," terang Tri.

Karena PSSI tetap bersikukuh merasa tidak menerima, CAS mengirim kembali fotokopi dokumen yang dimaksud sehari kemudian. PSSI meminta CAS memberi waktu tambahan untuk menunjuk pengacara yang akan mendampingi mereka dalam kasus Persipura.

Jadilah yang saya sebut siapa hukum siapa? Iya, keadaannya sudah seperti begini kalau sampai masih tarik menarik trus, yah menunggu bulan Maret tiba dan selesai sudah. Menuju bulan maret, saya pikir kedua kubu yang sedang baku adu sekarang ini masing-masing punya unek-unek sudah sampai ke telinga FIFA. KPSI sendiri sudah mengirim berkas mereka ke FIFA.

Yah, kita semua tunggu bulan Maret saja biar jelas. Karena FIFA sendiri berperan sebagai verifikasi masalah sepak bola di Indonesia. Sebelum  bulan maret yang akan datang, kubu Johar sendiri menghadapi gugatan selain dari Persipura, KPSI selaku wadah di ISL juga telah menyewa mantan pengacara Real Madrid sebagai wakil KPSI dalam gugatannya ke CAS.

http://www.bolalob.com/bola/nasional/lainnya/berita-ironis-pssi-hilangkan-surat-cas-tentang-persipura-9478

http://bola.inilah.com/read/detail/1817161/wow-gugat-pssi-kpsi-sewa-pengacara-kelas-dunia

http://www.tempo.co/read/news/2012/01/13/099377208/PSSI-Denda-Persipura-Rp-500-Juta

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun