Mohon tunggu...
KOMENTAR
Foodie

Andalan Aqiqah Keluarga Indonesia bersama Aqiqah Nurul Hayat

11 Juli 2022   15:49 Diperbarui: 11 Juli 2022   17:35 788 4
Momen memiliki anak sangatlah berharga bagi setiap orang tua. Tentunya mereka berharap dapat memberikan yang terbaik kepada anak-anaknya.
Mengapa aqiqah menjadi hal yang penting untuk dilakukan kedua orang tua bagi anaknya?
Aqiqah dilakukan oleh orang tua kepada anaknya merupakan suatu ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas anugerah indah yang diberikan kepada umat manusia melalui perantara anak tersebut. Dengan adanya aqiqah orang tua berharap dan mendoakan agar anak yang telah lahir ke dunia menjadi anak yang salih dan salihah. Aqiqah juga menjadi penting sebagai tebusan dari perangkap dan penjara iblis sehingga melindungi si anak dari godaan iblis yang menghalanginya untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, menjalankan perintah-Nya, dan masuk ke surga-Nya.
Iblis bersumpah kepada Allah SWT untuk selalu menganggu manusia dari lahir hingga ajal menjemput pun akan terus berusaha hingga menjadi bagian dari kaumnya untuk menemani di neraka. Oleh karena itu anak yang baru dilahirkan masih menjadi gadaian bagi si setan ini sehingga aqiqah menjadi salah satu solusi agar manusia tergadai akan akan hal itu. Rasulullah SAW memerintahkan untuk mengalirkan darah untuk tebusan itu. Dalam kegiatan aqiqah selain memotong kambing/domba terdapat aktivitas lainnya yaitu mencukur rambut. Kegiatan mencukur rambut ini berguna untuk lambang menghilangkan kotoran dan menjaga kesucian badaniah si anak.
Di beberapa daerah terdapat momen tradisi aqiqah bagi putra/i mereka. Contohnya di Makassar menyiapkan beberapa bahan sebelum pelaksanaannya yaitu: makanan seperti kanre patangrupa (nasi empat macam) berupa songkolo kebo, kanre kebo dan tumpi-tumpi, dan pisang. Kemudian disiapkan juga paddupang (dupa), mingnya’ bau, beras, lilin, emas, air minum satu gelas, uang, kapak, alat tenun, kelapa, gula merah, paktompolo berupa daun-daun tertentu, yaitu daun sirih, akar, dan daun kayu tertinggi di kampung bayi dilahirkan.
Di Jawa Tengah tradisi menyambut anak yang baru lahir yaitu pertama mengubur ari-ari bayi di dalam tanah dengan dibungkus kain dan dimasukkan ke dalam kendi kecil dan ditutup, serta diberi lampu selama 35 hari dan pagar bambu yang mengelilingi area ari-ari itu dikubur. Kemudian tradisi aqiqah dengan penggundulan rambut bayi, pemberian nama, slametan dengan mengadakan kenduren/hidangan makanan bagi tetangga dan tamu undangan, ritual mandi kembang untuk si bayi, dan sunat untuk bayi perempuan.
Adapun syarat dan ketentuan aqiqah yaituyaitu pelaksanaan aqiqah lebih baik saat 7 hari setelah kelahiran anak. Hal ini tercantum dalam hadis Rasulullah SAW
عَنْ سَمُرَ ةَ بْنِ جُنْدُ بٍ اَنَّ رَ سُوْ لَ اللَّهِ صَلَّى الَلَّهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَالَ : كُلُّ غُلَامٍ رَهِيْنَةٌ بِعَقِيْقَتِهِ تُذْ بَحُ عَنْهُ يَوْمَ سَابِعِهِ وَيُحْلَقَ وَيُسَمَّ
yang artinya “Dari Samurah radiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah SAW, bersabda: tiap-tiap anak tergadaikan akikahnya. Disembelihkan baginya pada hari ketujuh dari kelahirannya, bayi dicukur dan diberi nama. Riwayat Ahmad dan Empat Imam (HR. Tarmidzi)
 عَنْ عَمْرِوبْنِ شُعَيْبِ عَنْ اَبِيْهِ عَنْ جَدّهِ قَالَ، قَالَ رَسُوْلُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ مَن اَحَبَّ مِنْكُمْ اَنْ يَنْسُكَ عَنْ وَلَدِه  

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun