Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Ulang Tahun Inge: Isu AIDS dan Burung Hantu

30 November 2010   19:43 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:09 468 3
[caption id="" align="alignleft" width="360" caption="Ilustrasi: Republika"][/caption] HARI ini,  Negeri Ngotjoleria  mengadakan  dua perhelatan penting. Pertama, merayakan ulang tahun Permaisuri Inge. Kedua,  memperingati  setahun menjadi  permaisuri Maharaja Negeri Ngotjoleleria. Inge yang sebelelumnya  adalah selir, diangkat menjadi permaisuri tatkala ia merayakan hari jadinya tahun lalu. (lihat Ulang Tahun ke-36, Inge Resmi Jadi Permaisuri) Tahun ini  perayaan kedua moment penting ini akan diisi dengan berbagai  acara .  Laiknya   perayaan tujuhbelasan di negeri tetangga,   digelar sejumlah pertandingan rakyat semacam tarik tambang, balap karung, panjat pinang dan semacamnya. Juga ada kegiatan sosial seperti sunatan massal. Tapi yang menarik, karena tahun ini Inge juga akan mengelar sejumlah kegiatan  terkait dengan HIV/AIDS. Kegiatan terakhir ini membuat sejumlah warga bertanya-tanya. Zuragan Qripix, misalnya. Ia mempertanyakan mengapa  barusan tahun ini Permaisuri Inge ngebet banget pengen menggelar kegiatan terkait dengan penyakit yang oleh sebagian warga masih dianggap sebagai penyakit kutukan ini. "Saya kuatir, jangan-jangan  Permaisuri Inge mengidap penyakit itu..." Kekuatiran Zuragan ini disampaikan  ke Anto.  Anto lantas  menyambut  umpan ini dan meneruskan   ke Cechgentong, lalu dioper lagi ke   Mas Dwiki. Mas Dwiki lantas menendang, lantas  nyangkut di  Katedra Rejawan.  Mas Kate yang menjabat Kepala Stasiun Katedra TV ini lantas mengemasnya melalui ulasan khusus, yang  kemudian menjadikan seluruh negeri heboh. Perdana Menteri  Firman Seponada pun kelimpungan.   Mantan PM  Doddy Poerbo yang kini menjadi Duta Besar NN  dan  berkuasa tidak penuh untuk Yahudi dan sebangsanya,  kalang kabut.  Para menteri yang menangani soal  seks dan penunjangnya, seperti   Mariska Lubis dan  Hadi Samsul, pusing tujuh keliling. Bahkan Tabib Zulfikar Akbar pun mencret-mencret lantaran isu ini . Di Istana Negeri Ngotjoleria, para petinggi NN berkumpul.   Menteri Luar Negeri  Kapitan Joe, yang baru saja tiba dari Amrik bersama Mimin Mumet, tampak terkantuk-kantuk. Adapun  Mommy dan Endah Raharjo,  Mbak G, terhuyung-huyung. Mereka  memaksakan diri hadir di Istana karena keadaan semakin genting. Isu Permaisuri mengidap HIV/AIDS  sudah menyebar ke mana-mana. Mereka kuatir, dalam kondisi seperti ini  ada yang memanfaatkan untuk kepentingan politik sesaat, untuk menjatuhkan citra Maharaja dan Permaisuri Inge. Apalagi menurut laporan BIN yang dikomandani Gerry,  ada sejumlah orang yang tak senang akan kejayaan NN, berupaya selalu melakukan pembusukan. Di istana, para petinggi NN pada bengong. Situasinya sudah lain. Pangeran Babeh Helmi dan Putri Nathalia melakukan aksi tutup mulut.  Ia tak mau menjawab setiap kali ditanya kemana gerangan   sang Permaisuri. Keduanya hanya  meraung-raung,  laiknya  anak kecil yang  sedang marah  lantaran   keinginannya tak dituruti orang tuanya.  Tampaknya, Babeh dan Nathalia juga sudah termakan isu. Di luar pagar istana, ada sejumlah orang melakukan aksi demo. Para demonstran itu  menuntut  Inge mundur sebagai permaisuri. Mereka  mengatasnamakan rakyat  NN bahkan telah menuduh Permaisuri Inge telah mengkhianati Baginda Asa. Mereka membara sejumlah pamplet dan spanduk   "Turunkan  Permaisuri!! Kami Yakin Permaisuri  Mengidap HIV/AIDS  Lantaran Telah Berselingkuh Selama di Luar Negeri." Keadaan ini membuat  Panglima Srondol supersibuk. Sejumlah pasukan elitnya diterjunkan  menjaga alat vital, eh, maksudnya tempat-tempat  vital di seantero NN.   Akan tetapi, Panglima Srondol masih sempat-sempatnya nyuri waktu memburu seorang kompasianer hanya untuk foto bersama. "Kewajiban tetap dilaksanakan, silaturahmi jalan terus, Ndang," kata Srondol yang mengirim  pesan BBM yang dilampiri foto kepada Baginda Asa. "Tugas saya mengawal  Permaisuri Inge sejak tiba dari luar negeri,  juga tetap saya laksanakan." Permaisuri Inge memang baru saja datang dari luar negeri. Selama ini,  Inge   menghabiskan waktunya di United Kingkong, di mana ia  menyelesaikan studinya di sana.  Ia  kembali ke NN, lantaran  adanya keinginan rakyat untuk merayakan hari harijadinya, sekaligus peringatan setahun dia menjadi permasiuri..... Di tengah kehebohan itu, tiba-tiba Permaisuri Inge nongol. Ia tampak Inge  bingung melihat  sejumlah mata menatapnya dengan sinis. Sory..  saya baru bangu, jadi telat nih.. Soalnya semalam,   begadang menyusun rencana kegiatan khususnya terkait soal HIV/AIDS bersama Engkong Ragile." "Acara ulang tahun dipending dulu... Sekarang  ada persoalan yang lebih penting, khususnya terkait isu yang berkembang   di masyarakat bila Permaisuri Inge mengidap AIDS," kata Baginda ASA. "Sebaiknya  Permaisuri mengklarifikasi, terutama  hubungannya antara  ulangtahunnya  dengan AIDS," kata Panglima Srondol. Inge  pun sadar, bila rencana kegiatan pada ulangtahunnya kali ini  ternyata dijadikan isu yang mengenakkan. Mungkin sama tidak enaknya tatkala Baginda Asa  hendak mengangkat dua selir. "Sodara-sodara.. Hari ulangtahun saya  memang tidak bisa dilepaskan dengan AIDS..." Inge bermaksud hendak menjelaskan, tapi langsung dipotong Anto. "Wahhh... berarti sudah sangat jelasssss, dong.... Permaisuri  sudah ngaku Banginda." "Anto diem dulu...!!! Jangan maen potong segala.., " tegur Engkong Ragile, yang baru saja tiba bersama Tante Paku."Biarkan dulu permaisuri menjelaskan..." Inge pun mulai bercerita. "Kenapa  hari ulangtahun saya tidak bisa dilepaskan dengan AIDS, karena jatuhnya pada tanggal 1 Desember. Sementara pada 1 Desember, adalah  peringatan AIDS Sedunia. Artinya, antara hari AIDS dan HUT saya itu sama waktunya..." Oleh karena itu, "Sebagai orang yang  peduli dengan AIDS, apalagi dalam kapasitas saya sebagai permaisuri, saya ingin agar mengajak kepada segenap rakyat NN  agar bagaimana kita peduli akan AIDS itu sendiri. "Untuk tahun ini, kita ada beberapa acara seperti  Lomba Rap atau menyanyi diiringi musik berirama rap menandai peringatan Hari HIV/AIDS Sedunia. Ini akan diselenggarakan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Ngotjoleria yang dipimpin Hadi Samsul. Acaranya di alun-alun." Lanjut Inge,  "Di acara ini secara simbolik kita akan melepas 10 ekor burung hantu. Ini dimaksudkan agar masyarakat NN khususnya para remaja mampu membendung dan mencegah penularan HIV/AIDS yang kini menghantui kita semua." Semua hadirin pun manggut-manggut. "Panglima Srondol...!" panggil  Banginda Asa,"Sekarang jemput Kepala Stasiun TV Katedra. Sampaikan permaisuri Inge akan  mengklarifikasi  isu ini. Juga akan menyosialisaikan rencana kegiatannya ulangtahunnya,  termasuk  pelepasan burung hantu ini." TV Katedra yang beberapa bulan lalu sempat  macet lantaran tidak mampu mengatasi beban  biaya operasional siaran, siang ini  sibuk sekali. Siaran  Breaking News menampilkan permaisuri  Inge secara live. [caption id="" align="aligncenter" width="614" caption="Permasiuri Inge"][/caption]

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun