Maka berbekal sebongkah kepedulian terhadap pemuda dan masa depan Indonesia itulah, kami segelintir putra-putri Indonesia bergerak mencharge pemikiran dan pemahaman para pelajar di kabupaten berslogan Temanggung Bersenyum ini. Melalui sebuah organisasi kami masuk ke sekolah-sekolah, menawarkan produk pembinaan rutin satu pekan sekali terhadap siswa-siswinya. Kami bergerak membina pemuda-pemudi Indonesia untuk peduli pada diri sendiri, keluarga, masyarakat, pemerintah dan tanah airnya-Indonesia. Membuat komunitas pelajar SMP dan SMA/SMK, memotivasi mereka agar menjadi inisiator dan provokator kebaikan. Memberi pelatihan , mengadakan training motivasi, menggelar aksi solidaritas dan lain sebagainya.
Seperti sales perabot rumah tangga yang datang dari rumah ke rumah, begitulah perjuangan kami. Ada yang menyambut hangat, ada pula yang menolak. Kadang dipersilahkan masuk, ada kalanya malah dicurigai. Payah, lelah dan ingin menyerah satu dua kali juga ikut menggerogoti semangat. Tapi atas dasar kecintaan kami pada negeri inilah kami bertahan dan tetap optimis meski banyak yang bersikap apatis. Kami tak berharap popularitas ataupun sekedar ucapan terima kasih. Tak mengharap harta benda apalagi imbalan duniawi. Tidak sedikitpun. Kami hanya ingin bangsa ini menyaksikan bahwa masih ada cinta untuk Indonesia, masih ada harapan meski masalah kian membelit leher negeri, dan esok masih ada sosok-sosok yang mampu mengemban amanah dan tujuan negara saat yang benar dan yang salah sulit untuk di bedakan.
Usia kami memang masih seumur jagung tapi semoga dengan visi yang bersih dan misi yang jauh dari ambisi pribadi, kami mampu membawa kota kecil di bawah kaki gunung Sumbing dan Sindoro ini berbenah untuk Indonesia yang lebih baik, adil dan sejahtera.