Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Ketika Malapetaka Negeri Kian Masif

23 November 2020   22:41 Diperbarui: 23 November 2020   22:53 164 26

Ketika Malapetaka Negeri Kian Masif

Siapakah kita
Pada jalan - jalan berdebu terjal
Pejalan kaki sepanjang waktu
Tiada alas, tanpa topeng, tak punya malu
Menerabas dogma - dogma

Tubuh kita penuh peluh
Khilaf, dosa dan salah
Melebur menjadi gumpalan
Pekat bernoda hitam
Kita berasa biasa - biasa saja; lazim

Sekelumit kaidah
Tak kita hirau
Tak punya respek pada raja
Terjerumus ambigu
Jalan pasti tak tersedia

Sang pemimpin di himpit para pemangku
Menari dalam satu alunan; beda irama lagu
Jelata terjebak palsu
Di seberang istana, busur panah siap meluncur
Berharap anak - anaknya menghujam istana ratu

Tertawa sang provokator
Menyaksikan perseteruan sesama saudara leluhur
Tertawan jiwa - jiwa nasionalis
Dalam kuasa para iblis
; Malapetaka negeri kian masif

Penajam Paser Utara, 13 November 2020
Ali Musri Syam Puang Antong

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun