Jalan yang aku lalui memang sepi. Tidak ada pedagang kaki lima. Toko-toko juga sudah tutup. Pejalan kaki dan pengendara motor juga tidak terlihat satupun. Di sisi jalan hanya ada koran bekas melambai-lambai tertiup angin. Hanya ada kantong plastik hitam yang seakan menari-nari tanpa iringan musik.
Aku tidak kuat lagi berjalan. Langkahku terhenti dan kutatap sekeliling. Bangku di depan emperan toko itu seolah-olah menyapaku, "Ayo mampir, duduklah sebentar di sini."