Mohon tunggu...
KOMENTAR
Filsafat

Lebih Takut Allah atau Covid-19?

9 Agustus 2020   14:18 Diperbarui: 9 Agustus 2020   14:28 55 1
Setelah dikaitkan dengan hukum maslahat (masalih al mursalah), persaudaraan antar manusia setelah mewabahnya pandemi covid-19 bukan berarti hilang begitu saja. Penerapan pembatasan sosial di semua kalangan tidak bisa didampakkan dengan  sempitnya ukhuwah, sulitnya kehidupan bersosial, atau menyampaikan alasan-alasan lain tentang rasa takut, sehingga kebijakan ini susah dilakukan penerapannya.
Semua menyadari bahwa kebijakan pembatasan sosial memang akan berpengaruh pada apapun kegiatan bersosial di masyarakat. Khususnya agenda-agenda keagamaan. Perwiritan, kajian Islam, khataman, proses belajar mengajar agama secara menyeluruh akan ditunda bahkan batal dilaksanakan. Kota dan desa wajib menerapkan kebijakan ini demi menutup penyebaran pandemi.
Namun dalam penerapannya, didapati kelompok-kelompok masyarakat masih menjalankan rutinitas seperti biasa, utamanya di tempat umum, tanpa serius menerapkan protokol kesehatan. Sejumlah komentar yang dianggap masuk akal pun menjadi penyebab sulitnya pembatasan sosial ini dijalankan. Covid-19 itu makhluk, misalnya. Berserah diri saja kepada Allah, Zat yang menguasai langit dan bumi, Ia yang menurunkan dan mengangkat segala penyakit, tidak ada kuasa selain kuasa Allah, dan Allah Maha Kuasa atas terjadinya sesuatu.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun