Kebakaran hutan dimana-mana, kabut asap menutupi sebagian besar wilayah Kalimantan dan Sumatera, 924 Gempa selama September (Ambon menjadi lokasi yang dapat dampak terburuk), tindakan represif aparat saat mengamankan demonstran memakan korban, hingga Wamena yang sampai saat ini masih mencekam.
Dari beberapa peristiwa yang terjadi selama selama september, Wamena menyita perhatian. Wamena, satu kata yang menyesakkan dada. Rangkaian tragedi tragis dalam bulan september. Ada yang dibakar hidup-hidup, disembunyikan di kandang babi sampai nyawa melayang, yang tidak punya salah apa-apa ditebas, hingga medis yang tidak luput dari incaran. Darah-darah di Wamena seperti tidak dianggap oleh negara.
Tragedi kemanusiaan Wamena menyisakan trauma. Kemarin masih sangat damai tapi hari ini sangat mencekam. Tragedi yang banyak memakan korban dan meninggalkan bekas luka dan trauma bagi masyarakat dan anak-anak yang menyaksikan dan merasakan langsung tragedi itu. Ribuan orang dikeluarkan dari tanah Wamena untuk diungsikan agar tidak banyak korban yang berguguran.
Bagaimana nasib Wamena kini? Yang tersisa hanya runtuhan sendi-sendi kehidupan masyarakat Wamena. Sendi-sendi kehidupan nyaris lumpuh. Rumah tinggal, sekolah, pasar dan yang lainnya rusak berat, perekonomiannya pun masih belum normal hingga saat ini.
Cepat pulih Wamena, dukamu juga duka Indonesia.
Ahmad Aryandi
Makassar, 7 Oktober 2019