Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Konsep Kekuasaan-Foucault

7 Januari 2024   23:00 Diperbarui: 7 Januari 2024   23:07 36 0
Foucault dan Konsep Kekuasaan Untuk memahami kekuasaan, Foucault tidak menyarankan  untuk mengajukan pertanyaan “Apa itu kekuasaan? dan “Siapa yang memilikinya?” ”, melainkan menanyakan “Bagaimana cara kerja listrik? " Dan bagaimana ". Apakah kekuasaan disalahgunakan?Pandangan Foucault tentang kekuasaan berbeda dengan tradisi Marxis dan Weberian yang memandang kekuasaan sebagai hak istimewa dan “properti” yang hanya dimiliki  segelintir orang  untuk mendominasi melalui manipulasi ideologi. Baginya, kekuasaan  tidak selalu berjalan negatif melalui tindakan  koersif dan represif dari lembaga pemegang kekuasaan, termasuk Negara. Uniknya, Foucault berpendapat bahwa kekuasaan sebenarnya  bisa  tidak stabil, aktif, efektif, dan ada di mana-mana seperti jaringan signifikan yang  strategis  dalam hubungan sosial apa pun, misalnya hubungan antara orang tua dan anak, suami dan istri, guru dan siswa, persahabatan, pekerjaan. hubungan, dll. Hubungan sosial tersebut selalu timpang, misalnya orang tua sering melarang anaknya  keluar rumah pada malam hari,  guru  meminta siswanya menulis soal ujian, dan  atasan  meminta karyawannya menulis laporan. Namun kita tidak bisa  terburu-buru mengatakan bahwa kekuasaan selalu bersifat negatif, karena seorang ayah yang melarang putrinya keluar malam untuk menghindari kejahatan tidak bisa dianggap sebagai perilaku yang buruk atau memaksa. Demikian juga seorang guru yang meminta anak didiknya mengerjakan soal supaya lulus ujian dan mendapatkan nilai dapat dimaknai sebagai bentuk relasi kuasa yang bersifat positif, artinya kekuasaan itu bersifat relatif, bisa ‘baik’ dan ‘buruk’. Baca juga: Kaum Intelektual, Kekuasaan dan Harapan Perubahan Foucault juga berargumen bahwa kekuasaan secara evolutif mengalami transformasi, artinya jika dulu seorang raja melakukan kontrol sosial dan menghukum warganya yang dianggap bersalah dengan cara-cara kekerasan dan represi (sovereign power) melalui kepatuhan hukum, sedangkan dalam konteks masyarakat modern hal tersebut sudah mulai ditinggalkan secara perlahan di banyak negara. Cara tersebut digantikan dengan moda disciplinary power atau normalisasi tindakan yang dirancang diinternalisasi dengan memanfaatkan kemampuan produktif dan reproduktif tubuh serta menempatkan subjek sebagai efek dan kendaraan bagi kekuasaan (vehicle of power). Misalnya, dalam konsep panopticon Foucault, masyarakat modern akan mengenakan helm pada saat berkendara karena aturan tersebut dibuat negara, berjalannya kekuasaan tanpa tekanan adalah ketika pengendara merasa bersalah karena tidak memakai helm dan orang lain membantu negara menegakkan aturan dengan cara menegur pengendara yang tidak menggunakan helm. Kekuasaan dan pengetahuan Salah satu pemikiran penting Foucault terletak pada bagaimana ia mencurigai pengetahuan sebagai bentuk atau wujud kekuasaan, kekuasaan selalu ditopang oleh pengetahuan yang menjelma menjadi formasi wacana.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun