Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Pak Tua yang Selalu Tersenyum

1 Oktober 2010   14:46 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:48 70 0

Perlahan-lahan, mesjid itu semakin ramai dipenuhi jamaah yang akan menunaikan shalat jumat. Dihalamannya, beberapa jamaah masih asyik teronggok di atas sepeda motornya, ada pula yang duduk di anak tangga mesjid. Namun satu persatu dari mereka akhirnya masuk setelah seorang nazir menghimbau jamaah untuk bersegera dan memenuhkan saf depan.

Usai shalat tahyatul mesjid, pandanganku tertuju pada seorang bapak tua yang duduk di saf kedua didepanku. Wajahnya selalu menebar senyum pada jamaah. Bajunya berlengan panjang, tersemat jam keemasan di lengan kanannya. Subhanallah, kaki bapak tua itu berbeda dengan kakiku. Ada keistimewaan yang kulihat di sana.

Saat itu seorang bapak menghampirinya, menunduk, menyapa dan menyalaminya. Bapak Tua menyambutnya dengan senyum yang menunjukkan barisan giginya. Lalu bapak yang datang menyapa tadi memasukkan beberapa lembar kekantong baju pak Tua. Pak Tua tidak menolak dan tidak pula mengucapkan terima kasih, namun dari senyumnya, aku melihat ungkapan terima kasihnya yang tak terhingga dan tulus.

Tidak berapa lama, datang lagi seseorang seusianya melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan bapak sebelumnya. Mengulurkan beberapa lembar ribuan kepada Pak Tua. Namun pak Tua hanya membalas dengan barisan giginya yang indah. Orang itu menyodorkan lagi, tapi Pak Tua tetap tidak menyambutnya. Akhirnya orang itu memasukkan sendiri uangnya ke saku baju Pak Tua sambil tersenyum.

Pak Tua tidak berkata dan tetap tersenyum.

Beberapa orang juga melakukan hal yang sama, bersedekah beberapa lembar uang untuk Pak Tua. Aku bersyukur pada Allah, masih banyak orang yang memperhatikan saudara-saudaranya yang kekurangan. Aku juga salut dengan Pak Tua, yang tidak memanfaatkan “keistimewaannya” untuk meminta-minta.

Aku saat itu berniat untuk ikut bersedekah padanya. Aku tidak membawa dompet memang, tapi ada beberapa lembar uang yang kusiapkan biasanya untuk mengisi kaleng infak mesjid.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun