Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

Max Sopacua Menyindir Jokowi Sampai Lupa Diri

22 Maret 2012   17:07 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:36 3213 6
Selanjutnya Max mengatakan, " Jokowi boleh saja sangat dihormati di Solo dan Jawa Tengah. Tapi ada kepentingan apa Jokowi rela meninggalkan tugas sebagai wali kota Solo dan mengadu nasib di Pilkada DKI?" Begitulah kalau sudah LUPA DIRI, hingga Max Sopacua melupakan ASAL USULNYA hingga berlaku USIL, bagaimana kalau apa yang diucapkannya itu dikembalikan ke dirinya sendiri? Untuk apa Max jauh-jauh dari LUAR PULAU meloncat sampai meja makan Jakarta? Bahkan untuk menjadi anggota DPR RI harus meloncat minta dukungan warga JABAR? Adakah yang memasalahkan kelakuan dirinya itu? Sudah tidak sepantasnya di era sekarang ini MEREMEHKAN warga Indonesia yang berasal darimana saja untuk pergi kemana saja, atau untuk menjadi PEMIMPIN di mana saja, apakah si Max Sopacua ini lupa pelajaran Bhineka Tunggal Ika? Saya maklum kalau yang mengatakan orang yang intelegensianya terbatas, karena memang tak punya rasa MEMILIKI dan KEBERSAMAAN, hingga memunculkan pernyataan KONTRADIKSI MEMALUKAN dari prinsip-prinsip dasar negeri ini. "Penggambaran Jokowi sebagai figur yang diharapkan di Jawa Tengah. Dipandang sebagai pemimpin masa depan di Jawa Tengah. Kalau maju di Jateng nggak masalah, tapi angin apa yang membawa dia yang ke DKI?" kata Max heran. Lalu angin apa yang membawa Max sampai ke Jakarta? Angin Mamiri kah? Atau pakai ilmu SAPII ANGIN yang hanya berjalan tiga langkah bisa sampai ke tujuan? Memangnya dengan kuasa apa Max Sopacua mengeluarkan jurus KALAU-KALAU Jokowi maju di Jateng NGGAK MASALAH? Apakah Max Sopacua yang sudah kenyang asam garamnya perpolitikan justru bersuara blunder hingga lupa mekanisme PENCALONAN GUBERNUR? Tak pelak lagi, salah satu kontradiksi terburuk dalam konteks ini sudah dilakukan Max Sopacua yaitu bertindak KONSERVATIF. Menurut Max, Jokowi malah bisa mengecewakan masyarakat Jateng. "Kharisma dia di Jateng apa bisa diterima masyarakat DKI. Dia juga sedang mengemban tugas, dia minta cuti untuk pemilukada, kalau dia tidak menang, perasaan warga Jateng sama dia sudah berkurang. Masyarakat Jateng akan merasa Jokowi merasa lebih penting memimpin orang Jakarta ketimbang masyarakat Jateng," kata dia. Rupanya Max Sopacua sudah melakukan penerawangan bak dukun Ki Joko Sopacua, hingga meramalkan seperti ucapannya di atas itu. Bagi saya, pernyataan Max bagai sepercik potret hitam dalam budaya politik yang menandai runtuhnya kepercayaan rakyat terhadap calon yang akan diusungnya yaitu Fauzi Bowo alias Foke itu. Jangan-jangan Foke memang dijagokan kembali hanya untuk menutupi AIB yang melibatkan partainya? Boleh dong curiga demikian kalau Max saja boleh berkata itu ini seperti di bawah ini.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun