Halo teman-teman!
Tahu nggak sih, kanker rahim atau biasa disebut dengan kanker serviks masih jadi salah satu penyebab kematian tertinggi pada perempuan di Indonesia?
Padahal, kanker ini bisa dicegah dan dideteksi sejak dini, lho!
Biar kita semua semakin aware, ada media edukasi keren berupa poster berjudul "Kenali Lebih Awal, Cegah Kanker Serviks Dengan CERMAT" link tautan Poster ada di Akhir ya!
Yuk kita kenali lebih jauh tentang kanker serviks dan bagaimana cara mencegahnya!
Kenapa Kanker Serviks Perlu Diwaspadai?
Kanker serviks masih menjadi ancaman serius bagi kesehatan perempuan di Indonesia. Berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia 2023, kanker serviks menduduki peringkat kedua sebagai kanker paling mematikan setelah kanker payudara, dengan lebih dari 36.000 kasus baru dan 21.000 kematian setiap tahunnya.Â
Fakta ini menunjukkan bahwa kesadaran tentang pencegahan dan deteksi dini kanker serviks harus terus ditingkatkan.
Apa Itu Kanker Serviks?
Kanker serviks adalah jenis kanker yang menyerang bagian bawah rahim wanita, yaitu leher rahim (serviks) yang merupakan jalur penghubung rahim ke vagina.
Sebagian besar kasus kanker serviks (sekitar 99,7%) disebabkan oleh infeksi jangka panjang dari virus HPV (Human Papillomavirus), yang biasanya menular melalui hubungan seksual.
Infeksi HPV sendiri sebenarnya umum terjadi. Namun, jika tidak segera ditangani, virus ini dapat menyebabkan perubahan abnormal pada sel-sel serviks yang, dalam waktu bertahun-tahun, bisa berkembang menjadi kanker.
Yang mengkhawatirkan, kanker serviks sering kali tidak menunjukkan gejala di tahap awal, sehingga banyak kasus baru terdeteksi ketika sudah memasuki stadium lanjut. Padahal dengan vaksinasi HPV dan pemeriksaan rutin seperti Pap smear, kanker serviks sangat mungkin dicegah dan ditangani lebih dini.
Mengenali Gejala dan Faktor Risiko Kanker Serviks
Gejala yang harus diwaspadai meliputi:
1. Perdarahan di luar siklus menstruasi
2. Siklus menstruasi yang tidak teratur
3. Keputihan berbau tidak sedap dan bercampur darah
4. Nyeri di daerah panggul
5. Nyeri saat berhubungan intim
6. Perdarahan setelah hubungan seksual
Faktor-faktor risiko kanker serviks, antara lain:
1. Memulai aktivitas seksual di usia muda (<20 tahun)
2. Memiliki banyak pasangan seksual
3. Merokok aktif atau pasif
4. Sistem kekebalan tubuh yang lemah
5. Riwayat kanker serviks dalam keluarga
6. Mengidap infeksi menular seksual lainnya
Dengan mengenali gejala dan faktor risiko ini, kita bisa lebih waspada dan segera melakukan pemeriksaan jika diperlukan.
Media Edukasi: Poster "Kenali Lebih Awal, Cegah Kanker Serviks Dengan CERMAT"
Sebagai bagian dari upaya edukasi, telah dibuat media berupa poster edukatif dengan judul "Kenali Lebih Awal, Cegah Kanker Serviks Dengan CERMAT".
Poster ini mengajak kita untuk melakukan pencegahan kanker serviks melalui langkah-langkah CERMAT, yaitu:
C: Cegah dengan vaksinasi HPV (Human Papillomavirus)
E: Edukasi diri sendiri dan keluarga tentang risiko, gejala, dan pencegahan
R: Rajin menjaga kesehatan dan kebersihan area genital
M: Mengurangi faktor risiko seperti berhenti merokok dan mengobati infeksi menular seksual
A: Antisipasi dengan deteksi dini melalui Pap smear dan tes HPV
T: Tidak berganti-ganti pasangan seksual dan menggunakan kondom saat berhubungan
Melalui pendekatan CERMAT, diharapkan masyarakat lebih mudah memahami dan menerapkan langkah-langkah sederhana untuk melindungi diri dari kanker serviks.
Kalian bisa klik tautan dibawah untuk melihat penjelasan melalui poster!
Yuk, Mulai Peduli Sejak Sekarang!
Kanker serviks bukan vonis, apalagi jika dideteksi sejak dini.
Dengan vaksinasi HPV, gaya hidup sehat, serta pemeriksaan rutin, kita bisa mencegah kanker serviks sebelum berkembang menjadi berbahaya.
Mari sebarkan informasi ini kepada keluarga, sahabat, dan masyarakat luas. Bersama kita bisa menciptakan generasi perempuan Indonesia yang lebih sehat dan berdaya!
#CegahKankerServiks #CERMAT #SehatItuPilihan
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI