Mohon tunggu...
Politik

Jakarta Diguncang Dua Demo Pekan Ini, Kepentingan Apa di Baliknya?

3 November 2018   13:38 Diperbarui: 3 November 2018   13:40 960
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto:merahputih.com

Kemudian, kontrak politik guru honorer dengan Prabowo itu dibenarkan oleh kubu Prabowo-Sandi. Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Arief Poyuono membenarkan bahwa tenaga honorer itu menjadikan dukungan kepada Prabowo Subianto sebagai pilihan politiknya.

Arief menjelaskan bahwa sebelumnya Prabowo telah melakukan kontrak politik dengan buruh maupun pegawai honorer yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) pada perayaan May Day 2018. Dalam kontrak politik itu, terdapat 10 poin kesepakatan, salah satunya mengenai guru honorer.

Sikap politik dari ribuan guru honorer itu yang diduga kuat sebagai dorongan mereka menggelar mobilisasi ribuan orang ke Jakarta. Ini adalah bagian dari kontestasi power itu.

Parahnya, isu demo guru honorer itu dimanfaatkan pula oleh pendukung oposisi untuk menyudutkan pemerintahan Jokowi. Bahkan, menggunakan informasi hoaks untuk mendramatisir suasana.

Seperti, misalnya, memanfaatkan berita tahun 2016 lalu terkait 5 guru honorer yang meninggal. Terlihat dalam pesan berantai yang beredar tertuliskan '5 Guru Honorer Demonstran di Istana Meninggal Dunia, Jokowi: Itu Bukan Urusan Saya!'-- begitulah judul sebuah artikel yang dimuat di sebuah blog dengan nama Kompas Info.

Artikel itu menuliskan bahwa para demonstran sudah bertahan di kawasan Monas hingga 3 hari. Tak sedikit dari mereka bertumbangan. Bahkan, ada 5 guru dan pegawai honorer yang dilaporkan meninggal dunia.


Faktanya, dari artikel itu sendiri terlihat bahwa berita yang diulas merupakan berita lama, yaitu demonstrasi guru honorer pada tahun 2016. Dari penelusuran diketahui bahwa artikel itu menyalin secara utuh sebuah berita di Liputan6.com yang berjudul "5 Guru Honorer Demonstran di Istana Dilaporkan Meninggal Dunia".

Diduga, berita lama itu kembali diedarkan untuk mengaitkannya dengan demo pegawai honorer yang dilakukan pada Selasa (30/10/2018) lalu. Situs itu lalu mengubah judulnya, menambahkan kalimat "Jokowi: Itu Bukan Urusan Saya!", padahal pernyataan tersebut tidak pernah dikeluarkan oleh Jokowi terkait demo guru honorer dan juga tidak terdapat dalam berita itu.

Artikel tersebut seperti ingin memancing masyarakat yang hanya membaca judul lalu membagikannya tanpa membaca isi atau memverifikasi keabsahan berita dan situs yang memuatnya.

Bela Tauhid II: Ganti Presiden dan Prabowo Presiden

Setelah demo tenaga honorer, Istana dipenuhi kembali oleh demonstrasi. Kali ini adalah demo lanjutan dari minggu sebelumnya, yakni Aksi Bela Tauhid jilid II atau kerap disingkat Aksi 211 - sebagai singkatan dari tanggal aksi tanggal 2 Bulan November.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun