Mohon tunggu...
Komalku Indonesia
Komalku Indonesia Mohon Tunggu... Freelancer - Komunitas Menulis

(Komunitas Menulis Buku Indonesia) "Berjuang demi Bangsa lewat Kata kata"

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Jangan Sentuh Delete atau Backspace di Workshop Komalku Blitar "Sagu Sabu"!

16 Maret 2020   07:15 Diperbarui: 16 Maret 2020   12:50 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Himam Miladi, Deddy Husein S., Santoso Mahargono, Anis Hidayatie, Enik Rusmiati, dan Sihabbudin. | Dokpri/Anis Hidayatie

Hanya ikut pada awal acara, lalu pergi begitu saja ketika sesi lanjutan tiba. Asal sudah absen, ditinggal saja.

Duh, apa yang kau cari Palupi? Memang seperti judul film yang pernah popular pada masanya, dan cocok untuk menggambarkan suasana kelas Workshop yang biasanya mudah ditinggal peserta usai jeda.

Bahkan belum pula acara dibuka, ada saja yang nyeletuk dengan curhatan klasik. "Bu/Pak, saya ini nol pothol loh, gak bisa nulis, apalagi bikin buku."

Menanggapi pernyataan tersebut, jawaban yang ideal kami berikan, "oh ya? Kalau begitu kita sareng yuk, nulis dan bikin buku." 

Kalimat seperti itulah yang kami tawarkan dan biasanya dapat membangunkan semangat, walau tidak banyak. Karena keputusan sebenarnya ada di tangan peserta bukan para narsum seperti kami.

Seluruh peserta sangat serius menyimak setiap materi yang disampaikan oleh para narsum. | Dokpri/Anis Hidayatie
Seluruh peserta sangat serius menyimak setiap materi yang disampaikan oleh para narsum. | Dokpri/Anis Hidayatie
Benar, rerata memang demikian input yang berasal dari peserta, tidak sedikit dari mereka yang jarang menulis, bahkan tak mengenal sama sekali dunia menulis. Namun, bukan berarti peserta workshop kali ini sepenuhnya newbie, loh!

Bahkan, beberapa orang pernah menerbitkan buku. Biasanya mereka yang demikian itu masih penasaran dengan workshop-workshop literasi seperti yang digelar oleh K3M Blitar ini.

"Menambah ilmu, ngecas semangat menulis. (Karena) Sudah mulai luntur ini." Tutur seorang guru laki-laki pada satu obrolan di luar kelas. 

Itu juga yang kami dapatkan di workshop tersebut, ada semangat baru untuk menambah ilmu wawasan dan tentu saja pengalaman. Seperti guru tersebut yang ternyata pernah menerbitkan buku, namun masih berkenan untuk hadir di acara ini.

Berkumpul dengan banyak orang dengan satu minat yang sama untuk menumbuhkan aura positif. Semangat menular, motivasi tumbuh, inspirasi bermekaran. Hal itu juga untuk membuat jari-jemari terus menari tanpa ada hambatan atau berhenti di tengah jalan, seperti yang diungkap oleh Himam Miladi saat memberikan tipsnya.

Himam Miladi diketahui merupakan salah seorang Kompasianer senior dan karya tulisnya banyak disematkan di media online. | Dokpri/Anis Hidayatie
Himam Miladi diketahui merupakan salah seorang Kompasianer senior dan karya tulisnya banyak disematkan di media online. | Dokpri/Anis Hidayatie
"Kalau Anda ngetik naskah, jangan pernah menengok tombol backspace atau delete. Lanjutkan terus menulis! Karena sekali sentuh, konsentrasi akan pecah. Tulis saja langsung, sedang pembenarannya nanti saja. Lanjutkan hingga selesai. Ketika ending, baru tengok kembali, dan koreksi."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun