Mohon tunggu...
Widiyatmoko
Widiyatmoko Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aviation Enthusiast | Aerophile | Responsible Traveler

Penggemar pesawat berbagai jenis dan pengoperasiannya serta perkembangannya melalui membaca. Airport of Birth : HLP Current Airport : DPS

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Melihat Kehadiran Mirage 2000 5 di Indonesia

15 Juni 2023   20:32 Diperbarui: 15 Juni 2023   20:49 679
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mirage 2000 5 Qatar (Sumber : US Navy via Wikimedia Commons)

Namun ternyata Mirage G8 tidak memenuhi kebutuhan akan pesawat dengan kecepatan hingga Mach 3 dan mampu melakukan pertempuran jarak dekat di udara (dogfighting) bahkan tetap tidak menarik minat AdA meskipun Dassault Aviation kemudian mendesain ulang Mirage G8 menjadi Super Mirage G8A.

Pihak AdA menginginkan Avion de Combat Futur" (ACF) dengan peran utama sebagai pesawat tempur dengan kemampuan tenpur jarak dekat di udara (dogdighting) sedangkan peran kedua sebagai pesawat penyergap (interceptor)

Persyaratan akan peran ini yang mungkin membuat Dassault Aviation menempatkan Delta 2000 sebagai fokus keduanya karena pesawat ini memiliki peran kebalikkan dari persyaratan AdA, dalam arti peran Delta 2000 utamanya sebagai pesawat penyergap dan peran kedua sebagai pesawat tempur.
 
Sedangkan Mirage G8 dinilai AdA sebagai pesawat pencegat (interdictor) dan kurang mampu melakukan pertempuran udara atau dogfighting, singkatnya tidak sesuai dengan kebutuhan AdA.

Pada tahun 1976 setelah pihak AdA memesan tiga prototype Mirage 2000, pihak AdA berkomitmen membeli 200 unit Mirage 2000 dengan beberapa persyaratan termasuk peran yang harus mampu diembannya yaitu peran utama sebaga pesawat penyergap dan juga mampu menyerang ke darat (ground attack) dengan deadline penyerahaan pertama pada tahun 1982.

Sebanyak 124 unit Mirage 2000C pertama kali masuk menjadi kekuatan AdA pada bulan Juli 1984 dengan mendirikan skadron baru AdA.

Sejak itu Mirage 2000 kerap dilibatkan pada berbagai operasi militer termasuk pada perang gurun tahun 1991 bersama kekuatan militer multinasional yang dipimpin Amerika.


Sedangkan Mirage 2000-5EDA (single seat) dan Mirage 2000-5DD (twin-seat) yang akan dimiliki oleh Indonesia adalah kekuatan udara Qatar yang memesan kedua varian ini pada tahun 1994 dan mulai masuk ke armada Angkatan Udara Qatar sejak tahun 1997.

Keduanya merupakan varian Mirage 2000 5 sebagai upgrade an dari Mirage 2000C terutama pada display kokpit serta pada radar nya yang dapat memberikan dukungan pada missile MICA atau Missile d'Interception, de Combat et d'Auto-dfense (lit.'Missile for Interception, for Combat and for Auto-Defense' / 'Interception, Combat and Self-protection Missile')

Missile MICA merupakan missile jarak pendek dan menengah untuk pertempuran udara jarak dekat besutan dari pabrikan MBDA France yang memang berspesialisasi pada produksi missile.

Untuk menjawab pertanyaan diatas, penulis hanya ingin memberikan opini pribadi sebagai orang awam terhadap sistem pertahanan sebuah negara.

Pesawat Mirage 2000 5 ini pada dasarnya sama dengan pesawat Lockheed Martin F-16 (sebelumnya General Dynamics) yaitu sebagai pesawat tempur ringan (lightweight), selain itu jika dilihat waktu kelahirannya memang hampir bersamaan dengan F-16 sebagai produk pemenang pada kompetisi Lightweight Fighter (LWF) oleh USAF pada tahun 1972.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun