Mohon tunggu...
Widiyatmoko
Widiyatmoko Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aviation Enthusiast | Aerophile | Responsible Traveler

Penggemar pesawat berbagai jenis dan pengoperasiannya serta perkembangannya melalui membaca. Airport of Birth : HLP Current Airport : DPS

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Catcalling di Destinasi Wisata

24 September 2022   17:54 Diperbarui: 25 September 2022   18:45 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto via Kompas.com

Destinasi wisata memang merupakan tempat berkumpulnya orang orang yang tidak mengenal  satu sama lain, namun bukan dengan cara catcalling atau street harrasment bila kita ingin berinteraksi dengan orang orang di destinasi wisata atau tempat umum.

Masih terdapat "private dan privacy" yang kita harus jadikan pertimbangan, begitu pula harapan dan ekspektasi kita dari orang lain terhadap diri kita.

Adakalanya antrian panjang di ATM atau di loket tiket kapal penyeberangan bisa membuka sebuah percakapan ringan antar dua orang yang tidak saling kenal sebelumnya, kita tidak pernah tahu.

Adalah tugas kita semua sebagai warga negara Indonesia untuk menjaga nama baik dari destinasi wisata kita, tidak hanya tugas dan kewajiban para pelaku usaha wisata di destinasi wisata saja.

Caranya sama dengan saat kita berada di ruang publik lainnya dan tidak melakukan yang melangkahi ruang private dan privacy orang lain.

Kita juga harus selalu ingat ketika kaki kita menginjak di destinasi wisata, sejak itu pula kita  menjadi tamu di daerah lain yang memiliki aturan, adat istiadat dan tradisi yang bisa berbeda dengan daerah asal kita, ada sekumpulan aturan dan etika yang tidak perlu tertulis pada papan pengumuman,  kita seharusnya sudah dapat memahaminya.

Mari kita menjadi respectful dan responsible traveler.

Referensi : 

1.Street Harrasshment on Wikipedia

2. The Harm That Has No Name: Street Harassment, Embodiment, and African American Women (Dr.Deidre Davis-1994)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun