Mohon tunggu...
Widiyatmoko
Widiyatmoko Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aviation Enthusiast | Aerophile | Responsible Traveler

Penggemar pesawat berbagai jenis dan pengoperasiannya serta perkembangannya melalui membaca. Airport of Birth : HLP Current Airport : DPS

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Catcalling di Destinasi Wisata

24 September 2022   17:54 Diperbarui: 25 September 2022   18:45 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa hari yang lalu terjadi insiden dialami oleh seorang wisatawan nusantara saat berllibur di Gili Trawangan, Lombok NTB berupa apa yang disebut dengan catcalling, beritanya ada di Kompas.com (17/9/22)

Sang wisatawan nusantara kemudian mengunggah konten di akun tiktok nya mengenai apa yang dialaminya, buntutnya kini dia dituntut atas dasar pencemaran nama baik dari masyarakat sekitar.

Kejadian catcalling atau street harrasment ini bukan pertama kalinya terjadi, dilansir dari Kompas.com (8/2/22) ada kejadian catcalling yang dilakukan oleh seorang petugas dikawasan Malioboro.

Apa itu catcalling?

Mengutip dari Kompas.com  (8/2/21), komisioner komisi perempuan Rainy Hutabarat mendefiniskan catcalling sebagai pelecehan seksual yang biasanya terjadi di ruang dan fasilitas publik dalam bentuk verbal dan psikis, yang bisa berupa siulan, pujian, kedipan mata dan ucapan yang bernuansa seksual serta membuat obyek tertekan.

Dr. Deirdre Davis seorang ahli kedokteran menulis makalah akademiknya pada tahun 1994 berjudul "The Harm That Has No Name: Street Harassment, Embodiment, and African American Women", menyebutkan  ada lima karakteristik pelecehan seksual di jalan ini.

Kelima karakteristik tersebut adalah :

1. Tempat kejadian umumnya di ruang publik

2. Melibatkan pria dan wanita

3. Ucapan terima kasih bisa berbuntut pelecehan selanjutnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun