Kemarin malam saya menulis artikel yang berjudul “Presiden AFC Puji SepakBola Indonesia”. Dalam menulis artikel tersebut saya menggunakan rujukan media yang cukup terpercaya. Sepanjang hari ini ternyata berita-berita seputar kehadiran Presiden AFC ke Jakarta masih berseliweran menghiasi media-media ternama di tanah air.
Secara umum saya menangkap pemberitaan yang positif atas kehadiran Presiden AFC ke Indonesia. Tetapi ada sedikit yang agak berbeda di Kanal Bola Kompasiana. Ada yang menulis telah terjadi hal-hal yang “menghangat” di tubuh organisasi PSSI terkait kedatangan presiden AFC. Entah apa yang mendasari tulisan tersebut, yang jelas saya menilai si penulis terlalu pintar menggali sesuatu yang “tidak ada” menjadi “ada”. Saking pintarnya, entah itu fakta atau sekedar opini, yang jelas si penulis ingin menggiring opini pembaca. Kalau sudah begitu tidaklah belebihan kalau kita menamai informasi seperti itu dengan sebutan “PELINTIRAN”.
Sudahlah, saya tidak mau memperpanjang metode-metode penggiringan opini yang sudah tidak asing lagi di hadapan kita. Saya masih akan membahas tentang manfaat positif dari kunjungan Presiden AFC ke Indonesia. Salah satu hasil pertemuan dengan Presiden AFC adalah, PSSI akan menerima bantuan dana dari FIFA sebesar 500 ribu US dolar atau lebih dari Rp 5 milyar.
Bantuan dari FIFA tersebut akan digunakan untuk pembangunan sarana dan prasarana latihan yang berlokasi di Bogor, Jawa Barat. Pembangunan proyek tersebut akan dimulai pada bulan Januari 2014 mendatang. PSSI sendiri menyerahkan sepenuhnya pelaksanaan pembangunannya kepada FIFA, mulai dari proses tender hingga pengerjaan. (Sumber: RRI)
Bagi pecinta sepak bola tanah air, berita tentang kepercayaan FIFA dan AFC terhadap PSSI tentu akan disambut dengan suka cita karena dukungan berupa finansial maupun non finansial pasti akan bermanfaat bagi perkembangan sepak bola di Indonesia. Lain halnya dengan kelompok “reformis”, entah apa yang ada di benak mereka, apapun yang dilakukan oleh PSSI akan selalu “serba salah”. Saya tidak tahu, pihak mana lagi yang “serba benar” di mata mereka. Atau jangan-jangan sampai kroni-kroni jenggala menguasai PSSI lagi baru mereka akan menyebut sebagai pihak yang “serba benar”. Wallahu A’lam Bishowab.
