Mohon tunggu...
William Giovanni
William Giovanni Mohon Tunggu... Penulis - Financial Services and Tech Enthusiast

| Financial Services, Tech, and Stock Market Enthusiast | Tukang Ngemil |

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Rajanya Diesel yang Semakin Irit BBM dan Ramah Lingkungan

28 April 2021   10:00 Diperbarui: 28 April 2021   19:35 1838
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: Website https://www.isuzuastra.com/isuzu-giga/isuzu-4x2/77-giga-fvr-34-l-new

Dalam perjalanan menuju suatu mal di daerah Tangerang, saya melintasi sebuah kantor yang ada di ruko. Kantor yang merupakan tempat saya pernah magang. Teringat masa-masa, saat dahulu mencari tempat magang.


Saya dan beberapa teman yang berada di dalam mobil Isuzu Panther, bepergian dari suatu tempat ke tempat lain. Setelah berkeliling, akhirnya kami menemukan tempat yang menerima anak magang. Bisa dibilang, Isuzu sudah menjadi bagian dari perjuangan hidup saya.

Sesampainya saya di dalam mal, saya duduk sejenak dan melihat notifikasi pada smartphone. Ada notifikasi berita, bahwa Panther akan "pensiun" di Indonesia, karena adanya Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan tentang implementasi kebijakan standar Euro 4 untuk kendaraan diesel pada April 2021.

Mengenal Pembelakukan Standar Euro


Standar emisi Euro adalah standar yang digunakan negara Eropa untuk kualitas udara di negara Eropa. Semakin tinggi standar Euro yang ditetapkan maka semakin kecil batas kandungan gas karbon dioksida, nitrogen oksida, karbon monoksida, volatil hidrokarbon, dan partikel lain yang berdampak negatif pada manusia dan lingkungan.

Untuk Euro 4, kandungan nitrogen oksida pada kendaraan berbahan bakar bensin tidak boleh lebih dari 80 miligram/km, 250 miligram/km untuk mesin diesel, dan 25 miligram/km untuk diesel particulate matter.


Lantas apa saja yang perlu disiapkan untuk mengikuti standar Euro 4? Salah satunya adalah kualitas bahan bakar, dalam hal ini menjadi tugas Pertamina untuk memenuhi standar bahan bakar minyak (BBM) untuk mesin berteknologi Euro 4.


Sejenak saya meneruskan membaca berita, lalu menemukan informasi bahwa karena adanya pandemi Covid-19, implementasi kebijakan standar Euro 4 untuk kendaraan diesel diundur dari April 2021 menjadi April 2022.


Masih ada waktu satu tahun, tidak hanya bagi Isuzu, tapi juga bagi brand kendaraan niaga lainnya untuk bersiap memenuhi perubahan mesin agar dapat lebih ramah lingkungan. Salah satunya dengan teknologi commonrail.

Mengenal Teknologi Commonrail


Teknologi commonrail memungkinkan kontrol emisi dan konsumsi bahan bakar dan tenaga yang lebih baik. Dengan begitu mesin berteknologi commonrail bisa memberikan lebih banyak tenaga untuk kendaraan sambil mengonsumsi lebih sedikit bahan bakar dan menghasilkan lebih sedikit emisi.

Teknologi ini menggunakan tekanan tinggi pada semprotan bahan bakar, kemudian disalurkan ke seluruh injektor secara merata melalui rel pipa yang disebut commonrail. Tujuannya agar seluruh bahan bakar yang masuk dikabutkan hingga terbakar sempurna.


Adanya teknologi commonrail pada kendaraan niaga akan membuat brand kendaraan niaga dapat memenuhi kebijakan standar Euro 4 sesuai peraturan pemerintah. Ternyata Isuzu sudah sejak tahun 2011 menggunakan teknologi commonrail pada mesin Isuzu Giga (medium truck).

Keunggulan Teknologi Commorail


Jika implentasi Euro 4 dilakukan ke depannya, maka Isuzu sudah siap. Tentunya saya dan banyak dari kita mengenal Isuzu melalui salah satu seri passenger car yang memang tangguh dan irit bahan bakar. Demikian juga seri commercial car atau kendaraan niaga dari Isuzu. Apalagi semakin irit dengan adanya teknologi commonrail.

Hal ini dikarenakan ada beberapa keunggulan yang dimiliki pada kendaraan dengan teknologi commonrail:


1) Hemat Bahan Bakar

Hemat bahan bakar menjadi hal yang penting bagi pelaku bisnis, pengguna kendaraan niaga. Sebab 15% dari biaya operasional perusahaan  dialokasikan untuk biaya bahan bakar. Tentunya jika dapat menggunakan kendaraan yang lebih hemat bahan bakar, hal ini akan berdampak baik pada efisiensi pengeluaran dan keuangan perusahaan.

Sumber foto : Instagram Isuzuid https://www.instagram.com/p/CDoAG1PBIbb/
Sumber foto : Instagram Isuzuid https://www.instagram.com/p/CDoAG1PBIbb/

2) Lebih Bertenaga

Adanya teknologi commonrail pada kendaraan diesel, mampu membuat kendaraan menghasilkan tenaga 25% lebih banyak, dibandingkan kendaraan tanpa teknologi commonrail. Pada akhirnya dapat meningkatkan performa mesin kendaraan.


3) Berkendara Nyaman dengan Getaran Lebih Sedikit

Adanya teknologi commonrail membuat getaran pada kendaraan diesel berkurang, sehingga pengalaman saat berkendara menjadi lebih nyaman.


4) Berkendara Nyaman dengan Suara Lebih Halus

Adanya teknologi commonrail dapat mengurangi suara bising pada kendaraan diesel, sehingga pengalaman saat berkendara menjadi lebih nyaman dengan suara kendaraan yang lebih halus.


5) Lebih Ramah Lingkungan dengan Emisi Rendah

Teknologi commonrail membuat kendaraan menghasilkan emisi yang lebih rendah, sehingga lebih ramah lingkungan, selain itu juga memenuhi implementasi kebijakan Euro 4.

Beberapa keunggulan dari teknologi commonrail, tentunya akan menjawab solusi atas permasalahan konsumen pengguna kendaraan niaga. Mulai dari biaya peningkatan logistik, belum siapnya peremajaan unit, serta kesiapan layanan purnajual dan bahan bakar.

Perbedaan Teknologi Commonrail dengan Diesel Konvensional

Lalu, apa bedanya kendaraan diesel berteknologi commonrail dengan konvensional? Perbedaannya pada cara memasok bahan bakar. Terutama, komponen yang berada antara pompa injeksi dan injektor. Ada dua komponen utama di sini, yaitu pompa injeksi atau mekanik awam menyebutnya bosch pump dan injektor.


Cara kerja teknologi commonrail sama konsep hidup bersama. Dalam hal ini, semua injektor yang bertugas memasok solar langsung ke dalam mesin, menggunakan wadah atau rel yang sama. Caranya sama dengan yang digunakan pada sistem injeksi bensin.  Sedangkan mesin diesel konvensional, setiap injektor mendapatkan pasokan solar sendiri-sendiri langsung dari pompa injeksi. 

Peluang dari Mundurnya Implementasi kebijakan Euro 4 pada Kendaraan Diesel

Teknologi commonrail sudah digunakan Isuzu sejak tahun 2011. Hal ini menunjukan Isuzu sebagai brand yang paling siap menyambut implemetasi kebijakan Euro 4. Brand Isuzu sudah menjadi market leader kendaraan niaga di berbagai negara. Hal ini memperkuat posisi Isuzu sebagai pemain global.

Implentasi Euro 4 pada kendaraan diesel, membuat Indonesia semakin bisa bersaing dengan industri otomotif di pasar global. Isuzu sudah melakukan ekspor ke berbagai negara. Bahkan pada 2019 Presiden Joko Widodo meresmikan langsung Isuzu Traga yang pertama kali diekspor ke Filipina.

Memang saat ini masih ada produsen kendaraan niaga lainnya dengan mesin diesel berstandar Euro 2. Namun, kita tidak perlu khawatir pada Isuzu yang sudah siap memenuhi ketentuan standar Euro 4, sesuai dengan Peraturan Pemerintah (dalam hal ini Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan). #IsuzuEuro4Ready

Selain itu pebisnis yang menggunakan Isuzu sebagai kendaraan niaga, tidak perlu cemas mengeluarkan banyak biaya untuk penggantian kendaraan niaga. Hal ini dikarenakan kendaraan Isuzu lama masih bisa terus digunakan. Isuzu masih akan terus berproduksi, tapi mulai April 2022 nanti semua kendaraan baru yang diproduksi oleh sudah harus memenuhi standar Euro 4.

Kesimpulan:


Isuzu memiliki kenangan tersendiri bagi saya. Sesuai tagline Isuzu, "Real Partner Real Journey", menemani perjalanan dari dahulu dan hingga saat ini. Bahkan ternyata Isuzu, brand yang paling siap mengimplementasikan kebijakan Euro 4 dengan teknologi commonrail, teknologi yang sudah ada sejak tahun 2011 pada mesin Isuzu Giga.


Penggunaan teknologi commonrail pada kendaraan niaga Isuzu, berdampak baik kepada pengguna kendaraan karena konsumsi bahan bakar lebih irit, tetapi lebih bertenaga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun