Mohon tunggu...
Tegar Herlambang
Tegar Herlambang Mohon Tunggu... Penulis - Research | Education Observer | Public Health | Legal Observer

Hidup untuk kebaikan serta kebermanfaatan sebagai wujud refleksi penerimaan dan rasa syukur dari sesuatu yang telah kita butuhkan bukan sekedar yang kita inginkan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Keberanian dan Terobosan Nadiem Hapus Pendidikan Nasional yang Selama Ini Bersifat Stagnan

29 Januari 2020   18:52 Diperbarui: 29 Januari 2020   18:52 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://edukasi.kompas.com

Untuk mengeluarkan pendidikan nasional dari situasi yang stagnan, perlu adanya keberanian dan terobosan yang kreatif. Pendidikan nasional tertinggal jauh, sedangkan pendidikan luar negeri sudah melangkah begitu jauh untuk menuju kualitas pendidikan yang ideal.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim sudah menuangkan idenya, Merdeka Belajar. Padahal belum genap dua bulan menjabat sebagai menteri. Bahkan, dia menyebut kalau ini adalah awal dari gagasan-gagasannya yang nantinya juga akan dituangkan untuk memperbaiki pendidikan nasional yang terbilang monoton.

Merdeka Belajar adalah program inisiatif Nadiem Makarim yang ingin menciptakan suasana belajar yang berkesan, baik bagi murid maupun bagi guru.

Konon, Merdeka Belajar ini lahir dari banyaknya keluhan orangtua pada sistem pendidikan nasional yang selama ini berlaku. Salah satunya ialah keluhan soal  banyaknya murid yang dipatok nilai-nilai tertentu.

"Jadi ini yang menjadi sangat penting. Kita dari Kemendikbud ingin menciptakan suasana belajar di sekolah yang happy. Makanya, tag-nya Merdeka Belajar," kata Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat Kemendikbud, Ade Erlangga, dalam Diskusi Polemik tentang Merdeka Belajar Merdeka UN, di Jakarta.

Tujuan Merdeka Belajar adalah agar para guru, murid, serta orangtua bisa mendapatkan suasana yang bahagia, tambah Ade Erlangga.

Merdeka Belajar yang diluncurkan Nadiem Makarim terdiri atas empat isu penting, yakni penggantian format ujian nasional (UN), pengembalian kewenangan ujian sekolah berstandar nasional (USBN) ke sekolah, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang hanya satu lembar, dan naiknya kuota jalur prestasi pada penerimaan peserta didik baru (PPDB) dari sebelumnya 15% menjadi 30%.

Satu lagi, pekerjaan rumah yang mendesak adalah mengingkatkan kompetensi guru secara menyeluruh. Program Merdeka Belajar ini akan berhasil ditentukan oleh kompetensi guru yang kondisinya saat ini belum merata. (Koko Egar)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun