Mohon tunggu...
Ko In
Ko In Mohon Tunggu... Wiraswasta - Berikan senyum pada dunia

Mendengar dan bersama cari solusi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ketika Temanku Jadi Romo

24 Februari 2022   23:56 Diperbarui: 25 Februari 2022   00:00 753
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keberpihakannya pada rakyat kecil yang berusaha dipinggirkan secara sosial dan sistematis oleh pemerintah Orde Baru masa itu. Membuat Romo Mangun seperti dibenturkan oleh berbagai pihak dan berbagai kepentingan. 

(foto: koleksi pribadi Ojing)
(foto: koleksi pribadi Ojing)

Sang Manyar Nyanyian Pinggir Kali, bukan sekedar film. Tapi cara bagaimana kita mesti merawat roh kebhinekaan. Jangan sampai Romo Mangun terbangun dari tidur abadinya, mendatangi kita. Kemudian marah-marah karena kita tidak dapat menjaga nyala roh kebhinekaan.

Saat temanku jadi "Romo" Mangun, saya merasa rindu dengan sosok yang dapat jadi suri teladan bagi bangsa ini. Ada roh Romo Mangun yang seolah membangun karakter Ojing J Raharjo. 

Walau dia diam tanpa mengeluarkan sepatah kata. Rasanya kita berhadapan dengan sosok Romo Yusuf Bilyarta Mangunwijaya yang  multi dimensi. Walau "Romo" ini sedikit lebih pendek. Tapi paling tidak film ini  dapat mengobati kerinduan bagi mereka yang pernah berinteraksi dengannya. 

Atau mengenalkan siapa sebenarnya sosok Romo Mangun Wijaya bagi mereka yang belum pernah mengenal kiprahnya dalam banyak bidang.


(foto: koleksi pribadi Ojing)
(foto: koleksi pribadi Ojing)

Saat Romo Mangun "pulang", di dalam dan di luar Gereja Fransiskus Xaverius, Kidul Loji Yogyakarta dipadati oleh mereka yang ingin memberi penghormatan terakhir. Termasuk jalan Panembahan Senopati yang cukup lebar, dipadati oleh mereka yang merasa kehilangan tokoh pembela orang kecil yang tersingkirkan.

Belum lagi saat iring-iringan mobil jenasah Romo Mangun melewati pinggir Kali Code. Warga Code tanpa dikomando berdiri  berjajar memberi penghormatan, untuk mengantar tidur abadinya. 

Semua itu terjadi di bulan Februari 1999.

Ojing (foto: ko in)
Ojing (foto: ko in)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun