Mohon tunggu...
Ko In
Ko In Mohon Tunggu... Wiraswasta - Berikan senyum pada dunia

Mendengar dan bersama cari solusi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Azka, Calon Masinis Masa Depan dari Sanden Bantul Yogyakarta ?

13 November 2020   03:15 Diperbarui: 13 November 2020   03:27 902
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Azka, cita-citanya Masinis (foto:Ko In)

Usianya masih sangat muda tetapi kecintaan terhadap kereta api sungguh luar biasa. Cita-citanya tidak sebagaimana anak usia sebaya. Bukan Dokter, Tentara atau Polisi tetapi Masinis. Jangan heran jika melihatnya bangga memakai seragam Masinis, berdiri di dekat pintu perlintasan kereta api Tugu atau Lempuyangan, Yogyakarta.

Pernah ngambek karena  ada yang berujar,  "Cita-citanya Satpam, ya…". Ibunya pun harus menghibur, untuk mengembalikan mood anaknya.  Sekaligus memberi penjelasan kepada yang menyebut cita-cita anaknya, Masinis bukan Satpam. Sekaligus memaklumi karena masih sedikit orang yang mengenal baju masinis di aktivitas keseharian.

Bocah cilik yang bangga memakai seragam Masinis. Namanya, Azka Alfian Abid, tinggal di Bantul. Setiap kali ditanya, apa cita-citanya, selalu dijawab Masinis. Butuh waktu sekitar satu jam lebih, untuk sampai ke rumahnya jika dari Stasiun Lempuyangan atau  Tugu Yogyakarta. Saya bertemu di suatu sore di awal bulan November. Tidak jauh dari palang pintu perlintasan kereta api di bawah jembatan layang Lempuyangan Yogyakarta. 

Terlihat Azka bersama kedua orang tuanya dan adiknya yang masih lekat dalam gendongan ibunya. Yang menarik perhatian saya saat itu, Azka memakai baju putih dan celana panjang gelap. Lengkap dengan topinya.

Menunggu kereta lewat (foto:ko in)
Menunggu kereta lewat (foto:ko in)
Azka begitu akrab dengan perlintasan kereta api. Terlihat dia merasa tidak canggung untuk berjalan kesana-kemari. Sehingga sesekali ayah atau ibunya mengingatkan untuk berhati-hati. Sebab di tempat tersebut ramai lalu-lalang kendaraan.

Kereta api baru saja melewati perlintasan jalan kereta di bawah jembatan Lempuyangan. Azka kemudian diajak berfoto bersama ayahnya, Anom Oktavian tidak jauh dari rel kereta api. Azka pun berpose layaknya Masinis, tidak lupa sikap hormat.

"Sekitar umur dua tahun dia suka kereta api. Mainannya di rumah semua kereta api," jelas ibu Azka saat saya bertanya, sejak kapan Azka menyukai kereta api. Sambil ijin untuk memfoto putranya yang memakai baju masinis lengkap dengan atribut bertuliskan DAOP di lengan, MASINIS di dada dan tanda kepangkatan di pundak dengan tiga bar warna kuning. 

Diabadikan oleh ayah (foto:Ko In)
Diabadikan oleh ayah (foto:Ko In)
Azka nampak begitu riang berada sekitar pintu perlintasan kereta, mondar-mandir ke sana ke mari. Membuat saya  kesulitan mengambil gambarnya.  

"Hari ini hari pertama masuk sekolah, sejak masa pandemi bulan Maret lalu. Dan masuknya dibatasi hanya satu minggu sekali," tutur ibu Azka. 

Azka minta memakai baju masinis yang baru untuk ke sekolah. "Susah mencari baju Masinis lengkap dengan topi dan atributnya, akhirnya kami dapat dari Jepara," jelasnya

Untuk mendapatkan seragam Masinis ternyata tidak mudah. Ibunya Azka menjelaskan, sulit mencari baju Masinis di Yogya, sudah putar-putar tetapi tidak dapat. Termasuk di pusat penjualan baju seragam Pramuka dan sejenisnya di Jl. Ibu Ruswo Yogyakarta. Letaknya tidak jauh dari Alun-alun Utara Yogya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun