Budhi mengakui postingannya merupakan bentuk keprihatinannya terhadap gaji bupati yang tidak sepadan dengan kebutuhan. Hal itu, menurutnya sebagai penyebab atau pemicu kepala daerah khususnya bupati melakukan korupsi.
"Kalau saya secara pribadi gak ada masalah, hanya cukuplah. Tapi dalam paguyuban bupati se-Indonesia (APKASI), banyak di samping saya mengeluh karena kebutuhannya banyak. Ada tim sukses, parpol, itu harus dipenuhi semua, kalau tidak nanti merengut," kata Budhi Suwarno Bupati Banjarnegara (Tribunjateng.com, 8/10/2019) yang viral karena memposting slip gaji.
Setelah dikonfirmasi beberapa media, Budhi mengakui dirinya mendapat tunjangan operasional.
Kepada Kompas.com Budhi mengaku tidak menerima tunjangan. "Tunjangan enggak ada, nggak ada tunjangan apa-apa. Uang operasional ada, uang operasional saya Rp 31 juta koma berapa gitu. Itu untuk keperluan keliling sehari-hari, pulsa, untuk kondangan dan sebagainya. (Kompas.com, 4/10/2019)
"Setiap harinya  maksimal Rp 1 juta. Itu biasanya digunakan untuk keperluan saat kegiatan. Seperti saat saya ke Kecamatan Karangkobar bersama Dishub, Satpol PP untuk makan siang bareng," jelasnya. Ditambah honor perbulan dari dua Badan Usaha Milik Daerah seperti PDAM dan Perusda Percetakan (Detik.com, 8/10/2019).
Berani, bukan hanya saat nyawa terancam atau harga diri diinjak-injak. Berani tidak cukup dengan melindungi dan menjaga harga diri pacar dari ancaman begal. Â Tetapi mesti juga berani menolak godaan mengajak atau diajak pergi pacar karena sudah berstatus sebagai laki-laki beristri.
Berani itu menggunakan berbagai kemudahan dan kenyamanan bukan hanya untuk diri sendiri tetapi dengan cara berbagi demi kenyamanan dan kesejahteraan orang-orang di sekitarnya. Bukan keluarga, kelompok apalagi saudara tetapi untuk rakyat yang dipimpinnya.