Mohon tunggu...
Ko In
Ko In Mohon Tunggu... Wiraswasta - Berikan senyum pada dunia

Mendengar dan bersama cari solusi.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Stop Saling Menyalahkan antara Dokter dan Apoteker

29 November 2017   10:01 Diperbarui: 29 November 2017   10:16 837
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cara cerdas gunakan obat (Foto: Ko In)

Untuk itu perlu peran organisasi profesi dalam menegakkan aturan tersebut. Dan jangan buru-buru melibatkan pihak kepolisian karena akan melihat pelanggaran tersebut sebagai tindak kriminal. Yang diperlukan saat ini adalah meningkatkan pemahaman atau pengetahuan dari apoteker dan dokter.

Semua harus peduli gunakan obat secara bijak(Foto:Ko In)
Semua harus peduli gunakan obat secara bijak(Foto:Ko In)
Jika terjadi pelanggaran maka yang memberi sanksi organisasi profesinya bekerjasama dengan dinas kesehatan, badan pegawas obat makanan  dan instasi terkait lain. Sanksi, misalnya berupa peninjuan ulang ijin praktek,  jelas Mariyatul.

"Sosialisasi juga ditujukan ke masyarakat. Masyakarat berhak tahu akan penyakitnya, obat yang diberikan, manfaat dan efeknya jika mengkosumsi obat yang diresepkan dokter," tambahnya.

Saat ini Indonesia mengembangkan  PCC atau Patient Center Clinic. Di beberapa negara  sudah mengembangkannya sekitar 20 tahun lalu. Di tempat ini, apapun yang terjadi pada pasien, mereka  berhak tahu, berhak menolak dan menerima serta berhak  memilih terkait tindakan medis pada dirinya.

Penggunaan obat antibiotik secara rasional tujuannya supaya  tidak megalami apa yang disebut resistesin terhadap antibiotik. Resistensi merupakan kondisi dimana bakteri  penyakit  yang ada dalam tubuh pasien secara cerdik melakukan perlawanan atau penolakan bahkan mungkin mampu mengelabui obat yang selama ini menjadi andalan ampuh untuk mematikan bakteri  penyebab penyakit tertentu.

Antibiotik perlu tapi jangan buru-buru (Foto:Ko I)
Antibiotik perlu tapi jangan buru-buru (Foto:Ko I)
Untuk itu badan kesehatan dunia memiliki program kepedulian bagi petugas medis baik dokter, perawat dan pihak rumah sakit untuk bijak dalam pengguanan antibiotik demikian pula masyarakat. Masyarakat diminta untuk peduli bahwa obat antibiotik ini merupakan obat keras yang penggunaannya harus dibawah pengawasan dokter. Mariyatul menegaskan kepedulian ini harus berjalan bersama secara pararel  baik masyarakat dan tenaga medis.  

Salah satu aksi nyata Kementerian Kesehatan Idonesia untuk memberi kesadaran bagi masyarakat akan perlunya bersikap bijak dalam mengkonsumsi obat khususnya antibiotik dengan melakukan kegiatan temu blogger yang diselenggarakan di Yogyakarta.

Topik yang diangkat dalam pertemuan tersebut, yang dihadiri oleh lebih 40 blogger dari Yogyakarta dan beberapa kota disekitarnya. Diantaranya tentang  Sehat Keluargaku dengan Cermat Gunakan Obat dan Upaya serta Kebijakan Pemeritah Daerah Istimewa Yogyakarta  dalam Diseminasi Cermat Gunakan Obat pada Masyarakat.  

Cermat menggunakan obat artinya mengetahui nama dan kandungan obat. Mengetahui bagaimana cara menggunakannya. Mengerti khasiat obat dan mengetahui berapa dosis atau takaran yang dikonsumsi terkait dengan usia, tingkat keparahan penyakit serta tujuan penggunaan obat.

Menyimak paparan (Foto: Wardah)
Menyimak paparan (Foto: Wardah)
Sehat blogger, blogger sehat (Foto:Aga)
Sehat blogger, blogger sehat (Foto:Aga)
Acara yang berlangsung pagi sampai sore hari tidak terkesan membosankan karena beberapa kali diselingi dengan permainan yang cukup meghibur, membuat suasana santai dan penuh keakraban. Apalagi beberapa kuis yang meyediakan hadiah bagi blogger yang berhasil menjawab sejumlah pertayaan dengan benar dan cepat. 

Sementara  blogger yang cepat dan salah saat  menjawab tidak perlu menyalahkan dokter dan apoteker. Eh, maksudnya panitia.

 

 

 

 

 

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun