Mohon tunggu...
Kwee Minglie
Kwee Minglie Mohon Tunggu... lainnya -

Motto : Hiduplah bermanfaaat bagi orang banyak

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jokowi Tegaskan Menterinya Tak Boleh Rangkap Jabatan (2)

26 Agustus 2014   22:27 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:28 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Jokowi Tegaskan Menterinya Tak Boleh Rangkap Jabatan (2)

Selasa, 26 Agustus 2014 | 13:12 WIB

Ketegasan Jokowi bahwa menterinyya tak boleh rangkap jabatan dan sebelumnya bahwa kabinetnya tidak mengikuti tradisi lama atau bagi kursi dalam partai koalisinya. Sungguhlah perlu diacungkan jempol. Ini juga membuktikan bahwa ketegasan Jokowi adalah ketegasan yang tidak kompromis akan kesalahan masa lalu. merupakan satu revolusi mental tahap awal dimulai dari  mereformasi kabinetnya.

Ujian kesatu, banyak kritikan dilontarkan sejak membentuk koalisi pilpres, bahkan diejek-ejek oleh petinggi-petinggi partai koalisi seberang. Mereka menganggap kemustahilan dan kebohongan Jokowi dalam mencari simpatisan. Terbukti Jokowi berhasil menggait partai politik tanpa bagi kursi sebelum pilpres.  Respond yang paling cepat adalah dari Nasdem, menyusul PKB dst-nya. Walaupun jumlahnya dengan koalisi gemuk kalah banyak, hanya 37%  itu tidak membuktikan pilpres dia kalah,  rakyat tetap percaya Jokowi dan terbukti berhasil memperoleh 53%.

Ujian kedua, sudah didepan mata, pernyataan Jokowi akan tidak mengijinkan rangkap jabatan pada kementerian yang akan dibentuk, membuat PKB khususnya Muhaimin ketar ketir kurang setuju. Bahkan pernah JK juga kurang setuju dengan keinginan Jokowi.  Bagaimana finalnya nanti, mari kita lihat perkembangannya.

Dengan pernyataan hari ini , menunjukan konsistensi Jokowi dalam menentukan kebijaksanaannya. Dalam arti ketegasan yang sehat, bahkan tidak terpengaruh oleh sikap siapapun, bahkan PDIP yang mengusungnyapun tidak berani berseberangan dengan kebijaksanaan ini.

Menurut banyak pengamat, bahkan penulis juga merasakan, bahwa kegagalan pemerintahan SBY, karena kuatnya permainan koalisi partai yang diusung Demokrat. Sehingga membuat SBY kesulitan dalam menentukan kebijaksanaan, bahkan mau ganti menteri yang dianggap bermasalah juga sulit., karena negosiasi politiknya sangat lemah. Pelajaran ini Jokowi akan mendobrak budaya lama dengan revolusi mental tahap awal.

Sebagai orang yang mendukung Jokowi, kita ikut mematau dan mengawali kebijaksanaan yang tentunya bertujuan baik ini terus dipertahankan hingga mampu diwujudkan oleh Jokowi. Rintangan-rintangan apapun, seyoganya team sukses yang terdaftar resmi maupun yang tidak resmi, ikut memberi semangat kepada Jokowi supaya mampu menembus ujian kedua.

Jokowi – JK, masih ada banyak halangan yang akan dihadapi, terutama dalam menghadapi DPR yang berkoalisi gemuk ( 63 % ), sekiranya semangat Jokowi dalam menghadapi DPRD DKI akan terus dikobarkan, transparansi dan kejujurannya yang pro rakyat akan membangkitkan semangat simpatisan terus mengawali dengan tidak lengah.

Siapa bilang Jokowi tidak tegas ? terbukti ketegasan yang menegakan kebenaran tidak pernah goyah.Tegas bukan berkoar-koar seakan-akan menancam, sikap tegas lebih ditekankan atas konsistensi ucapan dan perilaku selalu berjalan sejajar.  Semoga itu terus bertahan sampai akhir jabatan lima tahun kedepan. Yang pasti ujian demi ujian terus berdatangan, sekiranya Tuhan memberi hikmat dan bijak kepadanya dalam memimpin negeri ini menuju Indonesia Baru.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun