Prevalensi remaja perokok usia 10-18 tahun di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Global Youth Tobacco Survey pada tahun 2014 melaporkan bahwa Indonesia memiliki jumlah remaja perokok terbesar di dunia.
Masa remaja merupakan masa perubahan emosi, fisik, minat dan pola perilaku. Remaja mulai menunjukkan kemampuan berperilaku dewasa dan meninggalkan sifat-sifatnya yang kekanak-kanakan. Salah satu perilaku buruk saat menginjak fase remaja adalah mulainya berani mencoba hal baru yang bersifat negatif yang salah satunya adalah merokok. Perilaku merokok ini dapat menimbulkan berbagai dampak negatif bagi remaja baik dari segi kesehatan, ekonomi, sosial dan psikologis.
Dilihat dari efek negatif bagi kesehatan, efek bahan kimia yang terkandung dalam rokok seperti nikotin, CO (karbon monoksida) dan tar akan merangsang kerja sistem saraf pusat dan detak jantung untuk mempercepat, menstimulasi kanker dan berbagai penyakit berbahaya lain. Dampak negatif dari aspek ekonomi adalah perilaku merokok pada dasarnya menghabiskan uang remaja yang tidak memiliki penghasilan sendiri. Dampak lain adalah dari segi sosial, asap rokok dapat membuat ketidaknyamanan bagi orang di sekitarnya, dan menjadikan orang-orang disekitarnya menjadi perokok pasif. Dampak psikologis merokok dapat menyebabkan ketergantungan bagi penggunanya, contohnya adalah individu akan merasa cemas ketika tidak dapat merokok dalam jangka waktu tertentu.
Dari latar belakang tersebut kami dari tim KKN MBKM Membangun Desa UM mengadakan sosialisasi bahaya merokok pada acara Posyandu Remaja (POSREM) yang berada di Desa Wonokerso. Sasaran dari kegiatan ini adalah remaja berusia 10-18 tahun yang mengikuti kegiatan POSREM. Acara ini dilaksanakan pada hari Jum'at 15 April 2022 di balai desa Wonokerso.
Sosialisasi bahaya merokok dilakukan oleh anggota tim KKN kami sendiri yang merupakan anggota UKM yang bergerak dibidang pencegahan penyalahgunaan NARKOBA. Materi yang diberikan berisi tentang pengertian rokok, jenis rokok, bahaya rokok, dan cara menghindari atau berhenti merokok. Selain itu, kami juga memberikan materi terkait pertolongan pertama terhadap penanganan luka ringan dan pengetahuan terkait menstruasi.
Acara sosialisasi ini kami laksanakan setelah para remaja melaksanakan pengecekan kesehatan rutin untuk remaja yang diadakan oleh karang taruna desa setempat. Rangkaian acara yang kami laksanakan yaitu pemberian materi, sesi tanya jawab, dan konsultasi remaja. Acara berlangsung dengan baik dan lancar sampai akhir tanpa kendala yang berarti.
Diharapkan dengan adanya sosialisasi ini remaja akan lebih peduli terhadap kesehatan, memahami bahaya prokokok aktif dan pasif, menghindari kegiatan merokok, dan lebih peduli terhadap lingkungan kesehatan disekitarnya.
