Sebagai syarat memenuhi KKN dari Universitas Diponegoro, mahasiswa dan mahasiswi dari KKN UNDIP TIM 1 Desa Mayangan melakukan pengabdian kepada masyarakat yang bertemakan "Pengoptimalan Pengelolaan Limbah 3R dan Pengembangan Produk Pupuk Cair". Meskipun tiap mahasiswa dan mahasiswi memiliki jurusan yang berbeda beda, namun mereka ikut andil sepenuhnya dengan tiap program kerja yang dihasilkan dengan rasa inisiatif tersendiri.
Sebagai mahasiswa hukum, Annisa Kayla Fathia melaksanakan sosialisasi. Sosialisasi ini membahas produk pupuk cair yang dihasilkan serta manfaatnya bagi pertanian dan lingkungan. Selain itu, ibu-ibu yang tertarik mengembangkan produk ini menjadi usaha mandiri diberikan pemahaman mengenai langkah-langkah legalitas usaha, termasuk proses pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual (HKI). Dengan mendaftarkan HKI, produk yang mereka hasilkan akan mendapatkan perlindungan hukum, meningkatkan daya saing di pasar, serta membuka peluang untuk berkembang lebih luas. Hal ini diharapkan dapat mendorong pemberdayaan ekonomi lokal dan menciptakan peluang usaha yang berkelanjutan bagi masyarakat.
Dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Multidisiplin, Reynita Lowbelia selaku mahasiswi Undip jurusan Hubungan Internasional berkesempatan untuk memberikan sosialisasi kepada ibu-ibu PKK mengenai pentingnya menjaga lingkungan sebagai bagian dari pencapaian SDG 6 (Clean Water and Sanitation), SDG 11 (Sustainable Cities and Communities), dan SDG 12 (Responsible Consumption and Production). Melalui kegiatan ini, saya menjelaskan bagaimana peran ibu rumah tangga sangat penting dalam menerapkan gaya hidup ramah lingkungan, seperti mengelola sampah dengan prinsip Reduce, Reuse, Recycle (3R), menghemat air, serta mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dalam kehidupan sehari-hari.Â
Sosialisasi ini dilakukan dengan pendekatan interaktif dan berbasis solusi, sehingga ibu-ibu PKK tidak hanya memahami teori, tetapi juga dapat langsung menerapkannya dalam keseharian mereka. Saya menggunakan metode diskusi, simulasi, dan video edukatif untuk memberikan pemahaman yang lebih konkret. Selain itu, saya juga mengajak mereka untuk memulai gerakan kecil, seperti membuat eco-enzyme dari limbah dapur, serta membentuk kelompok peduli lingkungan untuk meningkatkan kesadaran dan aksi nyata di tingkat komunitas. Dengan adanya kegiatan ini, saya berharap dapat membantu masyarakat memahami bahwa menjaga lingkungan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga kewajiban bersama demi menciptakan lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan bagi generasi mendatang.
Dalam pelaksanaan program Multidisiplin Pengolahan Limbah 3R dan Pengembangan Pupuk Cair, Vivin Nur Halimah selaku mahasiswa Kesehatan Masyarakat menyampaikan sosialisasi kepada ibu ibu PKK mengenai Pentingnya Pemilahan dan Pengolahan Sampah dan Dampaknya Bagi Kesehatan. Dari kegiatan sosialisasi tersebut, Vivin menjelaskan terdapat 3 jenis sampah yang harus dipilah sebelum diolah yaitu organik, anorganik, dan B3. Sampah organik dimasukkan ke dalam tong berwarna hijau, sampah anorganik dimasukkan ke dalam tong berwarna kuning, dan sampah B3 dimasukkan ke dalam tong sampah berwarna merah. Sampah organik yang sudah melalui proses pemilahan dapat diolah dan dimanfaatkan menjadi pupuk cair.
Urgensi apabila sampah tidak dilakukan pemilahan dan pengolahan akan memberikan dampak buruk terhadap kesehatan manusia. Salah satu dampak kesehatan yang ditimbulkan yaitu penyebaran penyakit menular. Pengelolaan sampah yang kurang memadai merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan menarik bagi berbagai binatang seperti, lalat dan anjing yang dapat menjangkitkan penyakit. Potensi penyakit yang dapat ditimbulkan antara lain adalah penyakit diare, kolera, tifus. Selain itu, dampak lain yang ditimbulkan adalah perkembangbiakan vektor penyebab penyakit dimana sampah organik yang tidak diolah dapat menjadi tempat berkembang biak bagi vektor penyakit seperti tikus yang membawa penyakit seperti leptospirosis dan tifus. Disisi lain, kurangnya pengolahan sampah juga akan menimbulkan dampak bagi lingkungan yaitu menimbulkan gas beracun yang membahayakan manusia dan dapat mencemari tanah, air, dan udara.
Pelatihan pembuatan pupuk cair organik di Kelurahan Mayangan dipandu oleh Maya Damayanti mahasiswa Ilmu kelautan, dengan tujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai manfaat dan teknik pembuatan pupuk alami ini. Adanya pelatihan ini, diharapkan warga dapat meningkatkan keterampilan mereka dalam memanfaatkan limbah organik, seperti sisa sayuran dan buah-buahan, menjadi pupuk yang berguna bagi kesuburan tanah. Selain itu, pelatihan ini juga bertujuan untuk mengurangi ketergantungan masyarakat pada pupuk kimia yang cenderung lebih mahal dan dapat merusak lingkungan dalam jangka panjang. Melalui pemanfaatan pupuk cair organik, diharapkan warga dapat mendukung praktik pertanian berkelanjutan yang lebih ramah lingkungan, meningkatkan hasil panen, serta menjaga keseimbangan ekosistem, kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan.
Dalam era modern ini, masalah sampah menjadi salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh masyarakat. Salah satu solusi yang gencar diperkenalkan adalah konsep 3R,Reduce, Reuse, Recycle yang bertujuan untuk mengurangi volume sampah dan memaksimalkan manfaat dari setiap material yang ada. Namun, meskipun konsep ini sudah lama dikenalkan, masih banyak orang yang belum sepenuhnya memahami cara dan pentingnya penerapannya. Untuk itu, infografis tentang sampah 3R menjadi sarana edukasi yang sangat efektif.
Infografis ini dirancang dengan visual yang menarik dan mudah dipahami, guna menyampaikan pesan tentang pentingnya mengelola sampah dengan bijak. Reduce (mengurangi) mengajarkan kita untuk mengurangi konsumsi barang sekali pakai, seperti plastik, untuk mengurangi volume sampah yang dihasilkan. Reuse (menggunakan kembali) mengajak masyarakat untuk memanfaatkan barang yang masih layak pakai dan tidak langsung membuangnya. Sementara itu, Recycle (mendaur ulang) mengedukasi tentang cara mengolah sampah menjadi barang berguna, seperti plastik yang bisa dijadikan bahan baku baru.
Pembuatan peta persebaran tempat sampah dan tempat pengolahan sampah di Kelurahan Mayangan dilakukan dengan menggunakan metode network analisis untuk memetakan lokasi-lokasi strategis tempat sampah serta fasilitas pengolahan sampah yang ada oleh Damarnando Gumelar P. selaku mahasiswa vokasi. Dengan memanfaatkan data geospasial, analisis ini mengidentifikasi rute optimal bagi pengangkut sampah dan mengoptimalkan distribusi tempat sampah berdasarkan kepadatan penduduk serta aksesibilitas. Hasilnya, peta yang dihasilkan dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai persebaran fasilitas pengelolaan sampah, serta membantu dalam merencanakan peningkatan layanan kebersihan secara lebih efisien dan terarah.
Dalam upaya mendukung Pengoptimalan Pengelolaan Limbah 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dan Pengembangan Produk Pupuk Cair, Aly Nur Adenda mahasiswa arsitektur memiliki peran penting dalam mendesain dan merancang bangunan (rumah sehat) yang tidak hanya estetis tetapi juga ramah lingkungan dan mendukung keberlanjutan. Hasil poster yang memuat beberapa komponen rumah sehat memberikan seluruh informasi yang menarik bagi masyarakat. Program kerja ini bertujuan untuk mengoptimalkan pengelolaan limbah rumah tangga dengan pendekatan 3R (Reduce, Reuse, Recycle) serta pengembangan produk pupuk cair berbasis limbah organik yang dihasilkan dari rumah tangga. Program ini akan mendukung terciptanya rumah sehat yang ramah lingkungan, berkelanjutan, dan memberikan manfaat ekonomi bagi penghuni dan masyarakat sekitar.