Membantu Masyarakat Desa dengan Melakukan Sosialisasi Covid-19 dan Vaksinasi

Wabah COVID-19 yang belum berakhir, dan masih menjadi perhatian besar seluruh masyarakat dunia, terutama di negara Indonesia tentunya memberi dampak yang signifikan bagi seluruh sector kehidupan masyarakat desa. Banyak upaya yang dilakukan seluruh sector pemerintahan demi memutus rantai penyebaran covid-19 dan meminimalisir kasus harian aktif COVID-19, salah satunya kebijakan work and school from home dan kebijakan Program Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). 

Berbagai upaya tersebut juga belum bisa menghilangkan virus COVID-19. Banyak masyarakat desa yang masih mengabaikan virus COVID-19, masyarakat masih memakai masker dengan cara yang salah, jarang mencuci tangan, masih berkerumun dengan mengabaikan protocol kesehatan dan takut dalam mengikuti program vaksinasi yang dilakukan oleh Puskesmas.

Hal tersebut mendasari 10 mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) Kelompok 148 melakukan kegiatan sosialisasi COVID-19 vaksinasi di Desa Gombang, Kecamatan Sawit, Kabupaten Boyolali. Sosialisasi ini dilakukan pada 23 Agustus 2021 secara luring di Balai Desa Gombang dengan perserta terbatas dan tetap mematuhi protocol kesehatan. 

Kegiatan sosialisasi ini diikuti oleh kepala Desa Gombang, perangkat Desa Gombang, ketua RT Desa Gombang, ketua RW Desa Gombang, perwakilan karang taruna, dan perwakilan masyarakat paruh baya hingga lansia Desa Gombang. Sosialisasi mengenai COVID-19 dan vaksinasi ini dipaparkan oleh perwakilan petugas Puskesmas Sawit yaitu ibu Fina Khiliyaus Jannah, S.KM., dan bidan Pukesmas Sawit yaitu ibu Choirul Idhawati, A.Md.Keb.

Dok. Pribadi

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) Kelompok 148 yang didampingi oleh Dr. Mohammad Muchtarom, S.Ag., M.S.I. ini memberikan edukasi pada masyarakat tentang COVID-19, terutama tentang bagaimana menerapkan protocol kesehatan yang benar dalam kehidupan sehari-hari. Sosialisasi ini memiliki tujuan utama untuk meminimalisir penyebaran serta mengurangi resiko infeksi virus Corona Virus Disease (COVID-19). 

Selain dapat memberi edukasi terhadap masyarakat desa tentang virus COVID-19 yang sedang mewabah, sosialisasi ini juga mengajarkan tentang gerakan 5M antara lain bagaimana cara memakai masker yang benar, cara mencuci tangan yang benar, cara memakai masker yang benar, menjaga jarak minimal 1 meter, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas.  

"Kebanyakan masyarakat desa masih kurang peduli dengan protocol kesehatan dan enggan mengikuti program vaksinasi, karena itulah kepedulian masyarakat terhadap protocol Kesehatan dan vaksinasi perlu ditingkatkan melalui kegiatan ini," ujar Fajar selaku ketua kelompok KKN.

Sosialisasi yang dilakukan oleh kelompok 148 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) yang diketuai oleh Fajar Nadwiko Utama ini juga gencar memaparkan tentang gerakan vaksinasi yang masih sangat minim diikuti oleh masyarakat desa Gombang. Upaya tentang pentingnya untuk mengikuti gerakan vaksinasi juga dipaparkan dalam sosialisasi ini dengan tujuan agar masyarakat desa mengerti tentang manfaat kegiatan vaksinasi dilakukan. 

Presepsi negatif masyarakat tentang vaksinasi juga dapat dihilangkan. Setelah dilakukan sosialisasi ini diharapkan terjadi peningkatan kesadaran masyarakat desa Gombang untuk mengikuti kegiatan vaksinasi demi menimbulkan kekebalan tubuh pada diri masing-masing masyarakat Desa Gombang dalam melawan virus COVID-19.

Kegiatan sosialisasi tentang COVID-19 dan vaksinasi memang bukan hal yang baru lagi, namun diharapkan masyarakat bisa lebih sadar mengenai pentingnya mematuhi protocol kesehatan 5M, serta masyarakat harus membiasakan untuk melakukan gerakan hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari. 

Kegiatan ini juga dapat mendukung kegiatan pemerintah dalam memutus rantai penyebaran COVID-19 dan gerakan vaksinasi nasional. Kegiatan ini juga dapat menjadi penghubung antara pemerintah dan masyarakat desa dalam melakukan edukasi tentang COVID-19 dan gerakan vaksinasi secara lebih efektif. Tindakan pencegahan virus COVID-19 yang sudah dilakukan oleh masyarakat desa dapat meminimalisir kasus aktif COVID-19 serta menjadi pola awal penerapan perilaku hidup bersih dan sehat yang dapat dilakukan untuk seterusnya.