UMKM Ratu, sebuah usaha mikro yang berlokasi di Desa Bugo, Kecamatan Welahan, Kabupaten Jepara, dikenal masyarakat sebagai produsen makanan tradisional seperti kue tambang, onde-onde mini, dan keripik gadong. Usaha yang dikelola oleh Ibu Daryati ini telah lama menjadi penggerak ekonomi keluarga sekaligus penyedia camilan khas bagi warga sekitar. Akan tetapi, dalam hal pemasaran, UMKM Ratu masih menghadapi keterbatasan jangkauan karena hanya mengandalkan sistem penjualan konvensional.
Kondisi inilah yang kemudian menjadi perhatian mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) XIX UNISNU Jepara. Melalui program kerja di Desa Bugo, para mahasiswa melakukan pendampingan digitalisasi marketing guna memperluas aksesibilitas UMKM Ratu. Program tersebut mencakup pencantuman alamat usaha di Google Maps, pembuatan akun Shopee, serta pemasangan banner promosi di sekitar lokasi usaha.
Kegiatan dimulai pada 19 Agustus 2025 dengan pencantuman alamat UMKM Ratu di Google Maps. Mahasiswa KKN berupaya memastikan bahwa lokasi UMKM dapat diakses dengan mudah oleh konsumen. Pada hari yang sama, tim juga menyaksikan langsung proses produksi, mulai dari pembentukan kue tambang yang dipilin menyerupai tali, penggorengan hingga berwarna kecokelatan, sampai pada tahap pengemasan. Dokumentasi tersebut kemudian digunakan sebagai bahan pendukung promosi digital.
Program berlanjut pada 21 Agustus 2025 dengan pembuatan akun resmi Shopee. Langkah ini dilakukan agar produk UMKM Ratu tidak hanya dipasarkan di sekitar Desa Bugo, tetapi juga dapat menjangkau konsumen yang lebih luas di luar daerah. Selain itu, mahasiswa juga membantu memasang banner di area strategis agar identitas usaha semakin jelas dan mudah dikenali oleh masyarakat.
Dalam wawancaranya, Ibu Daryati selaku pemilik UMKM Ratu mengungkapkan rasa syukur atas pendampingan yang diberikan. Ia berkata, “Saya merasa terbantu sekali dengan adanya mahasiswa KKN ini. Sekarang usaha saya sudah ada di Google Maps, juga punya toko online di Shopee. Harapan saya, produk kue tambang, onde-onde mini, dan keripik gadong bisa dikenal lebih banyak orang,” ujarnya.
Sementara itu, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN XIX UNISNU Jepara, Ahmat Wakit, S.Pd., M.Pd., menyampaikan bahwa program digitalisasi ini merupakan salah satu bentuk nyata pengabdian mahasiswa kepada masyarakat. Beliau menyatakan, “Digitalisasi pemasaran menjadi kebutuhan yang mendesak bagi UMKM. Melalui kegiatan ini, mahasiswa tidak hanya belajar, tetapi juga berkontribusi langsung dalam mengembangkan potensi desa. Harapannya, UMKM Ratu dapat mandiri dan mampu bersaing di pasar digital,” tuturnya.
Kegiatan ini menunjukkan bahwa digitalisasi marketing mampu memberikan dampak positif yang signifikan. Dari sisi branding, UMKM Ratu kini memiliki identitas yang lebih kuat. Dari sisi aksesibilitas, konsumen dapat dengan mudah menemukan dan membeli produk. Dari sisi keberlanjutan, langkah ini membuka peluang agar UMKM Ratu tetap bertahan dan berkembang di tengah kompetisi yang semakin ketat.