Pada tanggal 25 Januari 2025, mahasiswa KKN Universitas PGRI Madiun menyelenggarakan sebuah kegiatan pelatihan yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat Desa Tambakrejo, khususnya ibu-ibu PKK, dengan memperkenalkan keterampilan baru yang berbasis pada kreativitas dan pemanfaatan bahan alami. Kegiatan yang dilaksanakan di Balai Desa Tambakrejo ini mengusung tema ecoprint, yaitu teknik mencetak pola atau gambar dari bahan organik seperti daun, bunga, dan berbagai bahan alami lainnya ke berbagai media. Dalam pelatihan kali ini, media yang digunakan adalah mug keramik putih, sedangkan daun jati dipilih sebagai bahan utama untuk mencetak pola tersebut. Ecoprint merupakan teknik seni yang tidak hanya menghasilkan produk yang indah dan unik, tetapi juga membawa nilai ekologis yang tinggi, karena proses pembuatannya memanfaatkan bahan alami yang mudah diperoleh, ramah lingkungan, dan tidak memerlukan penggunaan bahan kimia berbahaya.
Pelatihan dimulai dengan penjelasan mengenai konsep dasar ecoprint, yang mengedepankan pemanfaatan bahan-bahan organik yang dapat ditemukan di sekitar kita, seperti daun jati yang memiliki corak dan tekstur yang khas. Mahasiswa KKN menjelaskan langkah-langkah yang perlu diikuti untuk membuat ecoprint, dimulai dari pemilihan bahan yang tepat hingga proses akhir pembuatan produk. Daun jati dipilih karena memiliki ukuran yang cukup besar dan bentuk yang khas, serta mampu menghasilkan pola yang menarik dan jelas pada permukaan mug. Ibu-ibu PKK yang hadir dalam pelatihan ini sangat antusias mendengarkan penjelasan tersebut, karena selain mendapatkan ilmu baru, mereka juga melihat potensi pengembangan keterampilan ini untuk memperkaya perekonomian keluarga mereka melalui produk kerajinan tangan.
Setelah pemahaman dasar tentang ecoprint, pelatihan dilanjutkan dengan praktik langsung. Para peserta dibimbing untuk memilih daun jati segar yang sesuai dengan ukuran dan bentuk mug yang akan digunakan. Daun-daun jati tersebut kemudian disusun dengan hati-hati di atas permukaan mug, diatur sedemikian rupa agar dapat menghasilkan pola yang menarik saat dicetak. Mahasiswa KKN memberikan arahan kepada ibu-ibu PKK untuk memastikan daun yang digunakan terpasang dengan baik dan rapat, agar pola yang dihasilkan nantinya terlihat jelas dan rapi. Selain itu, dalam pelatihan ini, peserta juga diajarkan bagaimana cara merapikan dan menata daun di atas mug, serta cara memanfaatkan kain untuk membungkus mug dan memadatkan daun jati agar pola yang tercetak dapat lebih menonjol dan jelas.
Setelah proses penyusunan daun selesai, langkah berikutnya adalah pemanasan. Mug yang sudah tertata dengan daun jati kemudian dipanaskan dengan menggunakan teknik yang sederhana namun efektif. Pemanasan dilakukan untuk memastikan bahwa pola dari daun jati tercetak dengan sempurna pada permukaan mug. Proses ini juga bertujuan agar warna alami daun jati dapat menyatu dengan permukaan mug, menciptakan kesan alami yang menarik. Selama proses pemanasan, peserta diajarkan untuk mengatur suhu dan waktu dengan hati-hati agar hasil cetakan tidak rusak dan warna yang dihasilkan lebih tahan lama. Proses ini menjadi titik yang sangat menarik bagi peserta, karena mereka dapat melihat langsung bagaimana daun jati yang semula hanya tumbuhan biasa bisa menjadi pola yang indah dan memiliki nilai seni yang tinggi setelah dicetak di atas mug. Setelah proses selesai, setiap peserta dapat membawa pulang mug hasil karya mereka yang telah dihiasi dengan pola daun jati, yang dapat menjadi koleksi pribadi atau bahkan dijual sebagai produk kerajinan tangan bernilai seni tinggi.
Pelatihan ini tidak hanya memberikan pengetahuan praktis tentang teknik ecoprint, tetapi juga mengajarkan pentingnya keberlanjutan dan penggunaan bahan alami dalam kehidupan sehari-hari. Mahasiswa KKN ingin mengedukasi ibu-ibu PKK Desa Tambakrejo bahwa melalui keterampilan seperti ecoprint, mereka dapat menghasilkan produk kerajinan yang ramah lingkungan dan bernilai jual tinggi, yang pada gilirannya dapat membuka peluang usaha baru di lingkungan mereka. Pelatihan ini bertujuan untuk membangkitkan semangat kewirausahaan di kalangan ibu-ibu PKK, dengan harapan bahwa mereka tidak hanya mengembangkan keterampilan ini di tingkat individu, tetapi juga dapat melibatkan anggota keluarga lain, terutama anak-anak muda, untuk berpartisipasi dalam kegiatan kerajinan tangan ini.
Lebih dari itu, kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian desa, dengan menghasilkan produk-produk kerajinan tangan yang memiliki potensi untuk dijual di pasar lokal atau sebagai oleh-oleh khas daerah. Keterampilan ini juga membuka peluang bagi ibu-ibu PKK untuk berkreasi lebih lanjut dengan menggunakan media lain selain mug, seperti tas, baju, atau kain, yang bisa diolah menggunakan teknik ecoprint. Dengan demikian, selain memperkaya keterampilan, pelatihan ini juga berfungsi sebagai langkah awal menuju pemberdayaan ekonomi masyarakat Desa Tambakrejo. Mahasiswa KKN berharap agar pelatihan ini tidak hanya berhenti pada satu kali pertemuan, tetapi bisa terus berlanjut dengan adanya pembinaan lebih lanjut, agar ibu-ibu PKK dapat menguasai lebih banyak teknik dan memperluas produk kerajinan mereka.