GRESIKÂ -- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 1 Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) memberikan pendampingan kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Desa Tanjangawan, Kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik. Pada Selasa (22/7/2025), tim KKN berfokus pada rebranding visual produk milik Ibu Astiyah, seorang pengusaha kuliner lokal yang memproduksi Sambal Goreng Kepiting dan minuman olahan Bunga Telang secara tradisional.
Kegiatan ini merupakan implementasi dari salah satu program kerja di bawah pilarÂ
TANJABAKTI (Ekonomi dan Pemberdayaan), yang bertujuan untuk mendukung dan mengangkat potensi ekonomi masyarakat setempat. Ibu Astiyah, yang telah lama menjalankan usahanya, menyampaikan keinginannya untuk memperluas pemasaran produknya ke ranah digital namun terkendala dalam hal presentasi visual.
"Produk Ibu Astiyah ini sangat otentik dan berkualitas, terutama Sambal Goreng Kepiting yang bahan utamanya selaras dengan potensi desa yang dikenal sebagai salah satu penghasil kepiting di wilayah tersebut. Namun, untuk bersaing di pasar digital, tampilan produk harus mampu menarik perhatian pertama kali," jelas salah satu anggota tim KKN.
Menjawab kebutuhan tersebut, mahasiswa KKN memberikan bantuan dalam bentuk sesi foto produk profesional. Dengan penataan dan pencahayaan yang cermat, tim KKN berusaha menonjolkan keunikan dan kualitas dari produk olahan tradisional tersebut agar terlihat lebih modern dan bernilai jual tinggi. Sesi ini menghasilkan serangkaian foto yang dapat digunakan Ibu Astiyah sebagai aset digital untuk promosi di berbagai platform media sosial dan aplikasi perpesanan.
Mochammad Hendy Oky Saputra, Ketua Kelompok KKN, menyatakan bahwa langkah ini adalah fondasi penting dalam pemasaran digital. "Sebelum berbicara lebih jauh tentang strategi pemasaran, visual produk adalah gerbang utamanya. Dengan foto yang menarik, kepercayaan dan minat konsumen akan lebih mudah terbangun. Ini adalah langkah awal kami untuk membantu menciptakan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat desa," tuturnya.
Ibu Astiyah mengaku sangat terbantu dengan inisiatif para mahasiswa. "Saya sudah lama membuat sambal dan minuman ini, resepnya turun-temurun. Rasanya enak, tapi saya bingung bagaimana cara menampilkannya agar orang tertarik di media sosial. Foto-foto hasil dari adik-adik KKN ini jauh lebih bagus dan profesional, saya sangat berterima kasih," ungkapnya.
Melalui pendampingan ini, diharapkan produk lokal Desa Tanjangawan tidak hanya unggul dari segi rasa, tetapi juga memiliki daya saing visual yang kuat untuk menembus pasar yang lebih luas.