Mohon tunggu...
KKN Sitiwinangun Kelompok 150
KKN Sitiwinangun Kelompok 150 Mohon Tunggu... UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon

KKN 150 UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon bertema Pendampingan Desa Wisata dan Ekonomi Kreatif untuk mengembangkan potensi lokal lewat pengelolaan wisata, pelatihan, dan pemasaran produk kreatif bersama masyarakat dan pemerintah desa.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Tinjau Sentra Gerabah Sitiwinangun, BNPT RI Dukung Kelompok KKN 150 dalam Memperkuat Nilai Kebangsaan melalui Pelestarian Kearifan Lokal

13 Agustus 2025   22:40 Diperbarui: 13 Agustus 2025   23:40 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Momen Kepala BNPT RI Mencoba Membentuk Gerabah 

Cirebon, 11 Agustus 2025 — Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) melakukan kunjungan resmi ke Sentra Gerabah Desa Sitiwinangun, Kecamatan Jamblang, Kabupaten Cirebon. Kegiatan ini merupakan bentuk dukungan terhadap program yang diinisiasi Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) 150 UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, berkolaborasi dengan KKN 102 Moderasi Beragama, KKN Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC), dan KKN Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ).

Mahasiswa dari berbagai kelompok KKN terlibat aktif dalam beragam kegiatan, mulai dari membuat gerabah, melukis, hingga menjaga stand penjualan kerajinan. Suasana semakin hangat ketika Kepala BNPT RI Komjen Pol. Eddy Hartono ikut mencoba membuat gerabah bersama perajin lokal, menciptakan interaksi langsung yang meninggalkan kesan mendalam bagi peserta maupun warga.

Ketua Kelompok KKN 150 UIN SSC, Junaedi, menyampaikan bahwa ide ini lahir dari pengamatan langsung terhadap potensi desa. “Punten pak, ini beberapa Kelompok KKN dari berbagai kampus yaitu UIN SSC, UMC, dan UGJ sedang melakukan kegiatan mewarnai gerabah dan membuat gerabah. Mungkin dari kegiatan ini harapan saya selaku ketua kelompok, ingin lebih menaikkan antusias masyarakat umum tentang Desa Sitiwinangun dan wisata yang ada di dalamnya,” ujarnya.

Program ini tidak hanya mempromosikan kerajinan, tetapi juga memperkenalkan konsep desa wisata berbasis aktivitas. Dalam konsep ini, wisatawan tidak hanya membeli hasil kerajinan, melainkan diajak merasakan langsung proses pembuatan gerabah yang telah menjadi identitas Desa Sitiwinangun selama berabad-abad. Diharapkan cara ini mampu meningkatkan minat kunjungan sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.

Sebagai bentuk inovasi, KKN 150 UIN SSC juga memperkenalkan Ancient Incinerator, alat pembakaran sampah estetik yang memadukan fungsi praktis dengan nilai seni. Bentuknya yang artistik membuatnya layak menjadi elemen dekorasi, sekaligus memberi manfaat bagi kebersihan lingkungan. Produk ini rencananya akan dipamerkan pada Pameran KKN Tematik di Desa Mertasinga pada 16 Agustus mendatang.

Mahasiswa KKN 150 UIN SSC memperkenalkan Ancient Incinerator kepada Kepala BNPT RI 
Mahasiswa KKN 150 UIN SSC memperkenalkan Ancient Incinerator kepada Kepala BNPT RI 

Kepala BNPT RI, Komjen Pol. Eddy Hartono, juga menegaskan pentingnya peran generasi muda dalam melestarikan warisan budaya. “Nah buat teman-teman KKN, kita harus tahu bahwa Indonesia juga tidak kalah dengan negara luar dalam hal kerajinan gerabah. Tugas kita adalah menjaga dan meneruskan kearifan lokal di Desa Sitiwinangun ini, salah satunya kerajinan gerabah,” ungkapnya

Perangkat Desa Sitiwinangun, Sutrisno, mengapresiasi langkah ini. “Mudah-mudahan kedatangan anak-anak KKN ini bisa menjadi salah satu langkah Desa Sitiwinangun untuk lebih berkembang dan memotivasi anak-anak muda untuk mendorong tentang kearifan lokal di Desa Sitiwinangun salah satunya yaitu kerajinan gerabah,” ucapnya. Ia menambahkan, “Dengan ide desa wisata berbasis aktivitas ini dan seminar yang telah diselenggarakan mahasiswa, kami optimis Desa Sitiwinangun bisa lebih dikenal dan kesejahteraan pengrajin kami meningkat.”

BNPT RI bersama Perangkat Desa Sitiwinangun mendorong generasi muda menjaga kearifan lokal 
BNPT RI bersama Perangkat Desa Sitiwinangun mendorong generasi muda menjaga kearifan lokal 

Pak Jaji, pengrajin sekaligus pemilik Apik Craft, merasa bangga desanya menjadi sorotan nasional. “Kami, Apik Craft, merasa sangat terhormat menjadi jembatan bagi kunjungan BNPT RI. Ini bukti bahwa pengrajin gerabah di Sitiwinangun terbuka terhadap perkembangan zaman. Kami berharap kegiatan positif ini berkelanjutan, membawa dampak baik, dan menjadikan Apik Craft serta sentra gerabah Sitiwinangun dikenal lebih luas lagi,” tuturnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun