KKN UIN SAIZU Kelompok 51 Bangkitkan Potensi Desa Lewat Pemanfaatan Lahan Kosong

Banjarnegara, 11 Agustus 2025 -- Lahan kosong di pekarangan rumah warga Desa Bojanegara, Sigaluh, Banjarnegara kini punya harapan baru. Melalui kerja sama dengan pemerintah desa, mahasiswa KKN Universitas Islam Negeri Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto Angkatan 56 kelompok 51 menggelar "Workshop Pemanfaatan Lahan Kosong" yang bukan sekadar membagikan bibit sayuran, tetapi mengajak warga memulai langkah kecil untuk menjadikannya sumber pangan sehat bagi keluarga. Program ini menjadi salah satu kerja unggulan KKN kelompok 51 yang selaras dengan tema KKN tahun ini, "Membangun Ekosistem untuk Pemberdayaan Masyarakat, Kesehatan, dan Ekonomi Kreatif Berbasis Kearifan Lokal". Dalam kegiatan ini, mahasiswa KKN memberikan edukasi masyarakat tentang pentingnya memanfaatkan lahan kosong di pekarangan rumah terutama untuk bercocok tanam sayuran.

Latar belakang kegiatan ini cukup jelas. Program ini dipilih sebagai salah satu fokus KKN karena relevan dengan kondisi masyarakat desa yang memiliki lahan terbatas namun berpotensi menghasilkan sayuran segar untuk konsumsi harian. Masih banyak pekarangan rumah warga yang belum dimanfaatkan secara produktif, sehingga program ini diharapkan dapat mendorong pengurangan pengeluaran rumah tangga pada sektor konsumsi sayur-mayur dengan menanamnya sendiri. Selain itu, pertimbangan lainnya adalah adanya kesempatan membantu penilaian lomba PKK yang akan segera dilakukan kunjungan oleh tim penilai. Dimana desa sedang berupaya mempertahankan posisi lima besar seperti tahun sebelumnya.

Workshop ini dilaksanakan di Aula Balai Desa Bojanegara pada pukul 10.00--11.00 WIB dan dihadiri oleh perwakilan ibu-ibu PKK dari 18 RT di desa tersebut. Acara diawali dengan sambutan Kepala Desa Bojanegara, Bapak Ahmat Yahya, kemudian dilanjutkan penyampaian materi oleh perwakilan mahasiswa KKN Desa Bojanegara, Saudara Muhammad Sabiqul Umam. Materi yang dibawakan meliputi pengertian dan manfaat lahan kosong, ide pemanfaatan, serta tips praktis pengelolaannya. Usai pemaparan, dilakukan penyerahan simbolis bibit sayuran kepada tiga perwakilan warga. Berbeda dengan kegiatan tanam bersama di satu lokasi, workshop ini menekankan penerapan langsung di rumah, sehingga warga diminta menanam dan merawat bibit yang diberikan di pekarangan masing-masing. Pembagian bibit sawi, tomat, cabai, pakcoy, dan terong, beserta pupuk, kapur pertanian, dan polybag, dilakukan setelah workshop pada pukul 13.00 WIB. Pembagian ini diambil oleh perwakilan tiap RT untuk kemudian disalurkan kepada seluruh warga di wilayahnya.

Melalui kegiatan ini, warga Bojanegara diharapkan dapat memanfaatkan potensi pekarangan secara maksimal. Inisiatif ini menjadi awal gerakan hijau, di mana setiap jengkal tanah bisa berubah menjadi sumber pangan sehat. Di setiap polybag yang tertanam bibit sayur, tersimpan cita-cita akan desa yang hijau, sehat, dan berdaya, berpijak kokoh pada kearifan lokal yang diwariskan turun-temurun. Dengan langkah sederhana namun berkelanjutan, warga tidak hanya menanam sayur, tetapi juga menanam kemandirian, kebersamaan, dan semangat pemberdayaan.