Mohon tunggu...
KKN RDR77 KEL.106 UIN WS
KKN RDR77 KEL.106 UIN WS Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang

Q.S MARYAM (4)

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Peduli Kesehatan, Mahasiswa Gelar Webinar Kesehatan Sekaligus Pelaunchingan Aplikasi dari Medissacare

5 November 2021   20:24 Diperbarui: 5 November 2021   20:31 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

SEMARANG -- Serangkaian kegiatan Kuliah Kerja Nyata Reguler Dari Rumah ke-77 UIN Walisongo Semarang masih terus berlanjut. Pada hari Mingggu (31/10), anggota KKN kelompok 106 melangsungkan Webinar Nasional dengan mengusung tema "Religious Accesibility with Healthy Eating Patterns and Launching the Medissacare Application". Dalam kegiatan tersebut mengundang narasumber dokter Galih Maya Dewi seorang praktisi pola hidup sehat dan Arif Kurniawan, S. KM selaku inisiator aplikasi Medissa Care.

Dokter Galih Maya Dewi dalam sesi penyampaian materi mengatakan bahwa survey mengungkapkan frekuensi makan para mahasiswa yaitu tiga kali sehari, namun tidak sedikit dari mereka yang hanya makan dua kali dalam sehari. Mahasiswa sering kali menjadikan satu antara makan pagi dan makan siang, dan memulai makan malam lebih awal atau bahkan lebih lambat dari jam makan orang kebanyakan. Untuk menyiasati lapar, mereka biasanya mengganjal perut dengan mengemil sebelum waktu makan.

"Survey di Indonesia, masyarakat Indonesia cenderung lebih suka ngemil dibandingkan makan besar. Cemilan yang dimakan cenderung berlebihan dan cemilan yang dikonsumsi cenderung tinggi karbohidrat, tinggi Na dan tinggi lemak. Efek jangka panjang kondisi tersebut tentu tidak akan baik," pungkas dr. Galih Maya Dewi.

Dokter Galih juga menuturkan bahwa salah satu efek makan berlebihan dapat menyebabkan obesitas yaitu suatu gangguan yang melibatkan lemak tubuh berlebihan yang meningkatkan risiko masalah kesehatan.

"Obesitas sering kali terjadi karena kalori yang masuk lebih banyak daripada yang dibakar melalui olahraga dan kegiatan normal sehari-hari," ungkapnya.

Aplikasi Medissa Care merupakan telemedicine yang dikembangkan oleh Alumni Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) Kementerian Agama RI. Aplikasi ini diinisiasi oleh Arif Kurniawan alumni Fakultas Ilmu Kesehatan  UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Beliau mengatakan bahwa aplikasi ini memberikan pelayanan kesehatan berbasis mobile yang mudah diakses masyarakat.

"Salah satu fungsinya yaitu untuk memudahkan masyarakat khususnya santri dalam mendapatkan pelayanan kesehatan tanpa harus datang ke fasilitas kesehatan, terutama di masa pandemi ini," kata Arif Kurniawan.

Selain itu, beliau juga memperkenalkan beberapa fitur yang terdapat dalam aplikasi Medissa Care, yaitu Konsultasi Dokter, Penyuluhan Kesehatan, Homecare Tes Covid-19, Artikel Kesehatan, dan Donasi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun