Mohon tunggu...
Muhammad Hanafi
Muhammad Hanafi Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Merupakan Mahasiswa UM yang sedang melakukan KKN di Desa Pulungdowo, Tumpang, Malang.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

KKN UM Lakukan Pengarsipan Kesenian Desa Pulungdowo sebagai Upaya Pelestarian Budaya

4 Februari 2020   21:40 Diperbarui: 4 Februari 2020   21:48 470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hai guys, gimana kabar kalian? Aku harap baik semua ya! Hari ini kita mau ngebahas sebuah topik menarik nih, yaitu tentang kesenian tradisional yang ada di Desa Pulungdowo. Penasarankan kesenian tradisional apa saja yang ada di desa ini.. yuk meluncur ke bawah!

Indonesia memiliki beraneka ragam seni dan kebudayaan yang mencerminkan kemajuan dan intelektual masyarakatnya. Jawa Timur sebagai sebuah provinsi di Indonesia hadir dengan mengusung keunikan tersendiri dalam hal seni dan budaya. Hal ini ditandai oleh beberapa kesenian tradisional yang dihadirkan dari berbagai tempat di Jawa Timur. Wawasan tentang kesenian tradisional yang ada di Jawa Timur menjadi penting Dengan mengetahuinya, kedepannya kita bisa mulai berfikir untuk menjaga dan melestarikannya.

Seni tradisional Jawa Timur datang dari berbagai kategori yang sebagian besar merupakan seni drama, seni tari dan seni musik. Kebanyakan kesenian hadir dalam bentuk seni pertunjukan yang pada umumnya adalah tetap bertahan pada bentuk seninya yang cenderung dijadikan ciri khas. Masuknya beragam kebudayaan modern turut serta mempengaruhi keberadaan kesenian yang ada di Jawa Timur khususnya di Kabupaten Malang. Awalnya pengaruh budaya modern lebih pada unsur-unsur pendukung seperti Panggung, Iringan, Rias dan Tata Busana, namun pengaruh-pengaruh tersebut sangatlah riskan terhadap sebagian besar kesenian tradisional.

Kini, umumnya seni tradisional sangatlah sulit beradaptasi dengan perkembangan zaman. Dalam hal ini, dapat diartikan bahwa keberadaan kesenian di Kabupaten Malang sangat sulit untuk berkembang dan cenderung berada diambang kepunahan. Setidaknya dengan mengetahui beragam jenis seni tradisional yang ada di Kabupaten Malang, akan bertambah wawasan kita perihal seni dan budaya yang ada di Kabupaten Malang khususnya Di Desa Pulungdowo.

Kami sebagai mahasiswa dan kauwla muda berinisiatif melakukan pendataan kesenian tradisional apa saja yang terdapat di Desa Pulungdowo, tujuan utama dari pendataan ini adalah sebagai sumber informasi yang akurat dan juga supaya banyak dari kalian-kalian semua yang mengetahui bahwa sebenarnya kesenian tradisional itu tidaklah punah, kami melakukan pendataan secara mendetail tentang segala aspek yang berkaitan dengan kesenian tradisional tersebut, dan dari hasil wawancara kami menemukan bahwa memang benar bahwa kesenian tradisional di Desa Pulungdowo masih ada dan terus berkembang. Berikut ini adalah kesenian tradisional apa saja yang terdapat di Desa Pulungdowo, kuy di cek!! :

  • Sanggar

dokpri
dokpri
Sanggar adalah suatu tempat atau sarana yang digunakan oleh suatu sarana yang digunakan oleh suatu komunitas atau sekumpulan orang untu melakukan kegiatan, dan dalam kasus ini adalah sanggar tari. Di Desa Pulungdowo terdapat dua sanggar tari, yang pertama Sanggar Tari Cokro Buwono dan  yang kedua adalah Sanggar Tari Setyo Utomo.

Sanggar Tari Cokro Buwono mulai diberdiri pada tahun 2009 dan diresmikan pada tahun 2011 oleh Bupati Malang. Sanggar milik Ibu Ika Wahyu Widyawati, S.Pd, M.Pd ini bermula dari keresahan Ibu Ika sewaktu kuliah yang sulit mencari tempat berlatih menari karena minimnya fasilitas kampus pada waktu itu. 

Semakin kesini Sanggar Tari Cokro Buwono terus berkembang dan akhirnya menjadi sekolah menari hingga sekarang. Pembelajaran yang diterapkan pada Sanggar Tari Cokro Buwono berkonsep tari sebagai media pembelajaran, oleh sebab itu kelas dibagi sesuai kemampuan siswa bukan sesuai umur. Dalam satu kelas terdapat 3 jenis tarian yang berbeda, dan diujikan setiap 3 bulan sekali. Selain berlatih menari Sanggar Tari Cokro Buwono juga mengikut sertakan siswanya pada event-event lokal maupun nasional.

Hal menarik dari Sanggar Tari Cokro Buwono adalah pembiayaan sanggar yang didapat dari  SPP yang hanya diberlakukan kepada siswa yang berasal dari luar dusun Glagahdowo, sedangkan untuk siswa dari dusun Glagahdowo tidak dipungut biaya, hal ini sebagai bentuk terimakasih kepada desa sekaligus membantu anak-anak yang ada di linggukan sanggar tumbuh dan berproses bersama Sanggar Tari Cokro Buwono. 

Selain rutin berlatih menari dan ujian tes kemampuan. Satu tahun sekali Sanggar Tari Cokro Buwono juga membuat Pergelaran Besar yang tahun ini dilaksanakan pada tanggal 4 Januari 2020Untuk tahun ini terdapat 20 tarian yang disajikan. Banyak warga yang mengapresiasi pergelaran ini. Selain ditonton langsung, Batu TV juga ikut menyiarkan lewat media televisi.

Sanggar Tari Setyo Utomo merupakan sanggar tari topeng yang terdapat di Desa Pulungdowo. Sanggar Tari Setyo Utomo mulai didirikan pada tahun 2000, pada waktu itu sanggar masih memiliki Induk Sanggar. Bapak Utomo pemilik sekaligus pendiri Sanggar Tari Setyo Utomo sudah sejak lama berkecimpung dalam dunia seni, tari, membuat topeng, dan wayang topeng. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun