Mohon tunggu...
KKN UGM JT261
KKN UGM JT261 Mohon Tunggu... Dosen - Tim KKN PPM UGM Periode 4 JT261

Tim KKN PPM UGM JT261 Periode 4 2019 terdiri dari 27 mahasiswa dari Universitas Gadjah Mada, dengan Dosen Pembimbing Bu Eko Tri Sulistyani.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Vertikultur, Solusi Bercocok Tanam di Lahan yang Sempit bersama Warga Desa Cluntang, Kecamatan Musuk (JT 261)

7 Februari 2020   19:03 Diperbarui: 7 Februari 2020   19:02 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia merupakan negara yang terdiri dari ribuan kepulauan serta ratusan kabupaten dan kota. Dengan kekayaan alam yang melimpah dimasing-masing tempat, Indonesia juga dijuluki sebagai negara agraris. Cluntang adalah salah satu desa yang terletak di kecamatan Musuk, Boyolali, Jawa Tengah. Desa ini terletak di lereng gunung Merapi,  yang berjarak kurang lebih 4,5 km dari puncak Merapi yang mayoritas pendapatan penduduknya adalah dari hasil bercocok tanam.

Dengan tema “Pemberdayaan Masyarakat untuk penguatan desa wisata”  sejumlah 27 orang mahasiswa UGM dari berbagai macam kluster diterjunkan untuk melakukan Kuliah Kerja Nyata di desa Cluntang, Kembangsari dan Sruni dan dengan Dosen Pembimbing Lapangan Dra. Eko Tri Sulistyani, M.Sc (JT 261). Mahasiswa yang turut terlibat dalam acara ini adalah Bernardino Pralada, Resha Dwika, Zidan Yusron dan Zefanya Nadya.

Melihat tingginya peluang dan potensi desa Cluntang dalam bidang pertanian yang belum termanfaatkan dengan baik, DESA Apps yang merupakan aplikas berbasis android yang dikembangkan oleh Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan mahasiswa KKN PPM UGM dan warga lokal menyelenggarakan penyuluhan pada tanggal 9 Januari 2020 di balai desa Cluntang mengenai budidaya Vertikultur, literasi internet untuk menjadi petani mandiri di era digital dan pengenalan mengenai DESA Apps.

Vertikultur merupakan salah satu sistem budidaya pertanian yang dilakukan secara vertikal atau bertingkat. Sistem ini merupakan salah satu upaya mengatasi permasalahan sempitnya lahan untuk bercocok tanam yang ramah lingkungan karena dapat menggunakan wadah dari bahan limbah seperti botol bekas, gedebog pisang dan kerangka bambu.

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Selain itu, untuk mewujudkan keinginan sebagai desa wisata berbasis pertanian yang mandiri secara ekonomi, masyarakat Cluntang harus mempunyai pengetahuan yang cukup mengenai teknologi untuk memasarkan produk mereka. Pada era digital ini, pedagang dan pembeli dapat meningkatkan efektifitas, menghemat waktu, biaya dan tenaga dengan menggunakan internet dan berjualan secara online.

Beberapa dampak langsung yang bisa dirasakan oleh petani antara lain adalah menentukan jadwal tanam dengan melihat informasi cuaca, membantu petani dalam mencari informasi mengenai bibit, media komunikasi dengan petani lain, membantu memperluas jaringan pemasaran dan mendapatkan akses modal baik dari perbankan maupun non-perbankan.

Adapun kondisi saat ini yang terjadi di lapangan adalah masyarakat masih menjual hasil panen mereka di sekitar lingkungan rumah dan kurang memanfaatkan ladang dengan maksimal. Untuk meningkatkan perekonomian desa, masyarakat juga dituntut untuk berpikir kedepan dan kreatif dalam mencari solusi untuk memecahkan permasalahan. Oleh karena itu, penyuluhan dari DESA Apps dan KKN PPM UGM diharapkan dapat membantu masyarakat.

Penulis: Zefanya Nadya Utomo (Manajemen), Farah Jihan (Ilmu Hukum)

Penyunting: Diva Sarasvati (Manajemen)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun