Mohon tunggu...
KKNMIT20Posko53DesaNgrawan
KKNMIT20Posko53DesaNgrawan Mohon Tunggu... Mahasiswa UIN Walisongo Semarang

Blog KKN MIT 20 Posko 53 tentang pengabdian Masyarakat di Desa Ngrawan Kec. Getasan, Kab. Semarang

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Mahasiswa KKN UIn Walisongo Gelar Pelatihan Pembuatan Sabun Cair Cuci Piring Di Dusun Padan: Dorong Kemandirian Ibu Ibu PKK

12 Agustus 2025   22:30 Diperbarui: 12 Agustus 2025   21:45 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Pelatihan Pembuatan Sabun Cuci Piring oleh Mahasiswa KKN

Semarang -- Rabu, 30 Juli 2025, Kelompok Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Posko 53 menyelenggarakan kegiatan pelatihan pembuatan sabun cair cuci piring di Dusun Padan, Desa Ngrawan, Kabupaten Semarang. Kegiatan ini menjadi bagian dari program kerja dalam bidang pemberdayaan masyarakat, khususnya untuk mendukung ekonomi rumah tangga melalui pelatihan keterampilan praktis. Acara berlangsung dari pukul 14.00 hingga 16.00 WIB dan diikuti oleh sekitar 20 peserta yang terdiri dari ibu-ibu anggota PKK Dusun Padan. Suasana kegiatan berlangsung hangat dan penuh semangat, dengan partisipasi aktif dari para peserta sejak awal hingga akhir acara.

Ketua Kelompok KKN Posko 53, Wahfian, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberikan keterampilan membuat produk kebutuhan rumah tangga yang ramah lingkungan, murah, dan berpotensi menjadi usaha rumahan. Ia berharap pelatihan ini menjadi langkah awal menuju kemandirian ekonomi keluarga. Menurutnya, sabun cair merupakan kebutuhan sehari-hari, dan jika dapat dibuat sendiri, tidak hanya menghemat pengeluaran rumah tangga, tetapi juga dapat menjadi peluang usaha. Ia juga menjelaskan bahwa ide pelatihan ini lahir dari hasil diskusi dengan tokoh masyarakat setempat dan berdasarkan kebutuhan warga Dusun Padan, yang mayoritas adalah ibu rumah tangga.

Pelatihan ini mencakup materi teori dan praktik. Sesi pertama dimulai dengan pemaparan manfaat sabun cair buatan sendiri dibanding produk pabrikan, seperti lebih aman bagi kulit, lebih hemat biaya, dan tidak mengandung bahan kimia berbahaya. Setelah itu, panitia memperkenalkan bahan-bahan pembuatan sabun cair yang meliputi texapon, soda kaustik (NaOH), air bersih, pewangi, serta perlengkapan seperti ember, sendok aduk, sarung tangan, dan masker. Seluruh bahan telah dipersiapkan oleh panitia sebelum kegiatan dimulai. Dalam sesi praktik, peserta dibagi ke dalam beberapa kelompok kecil dan secara bergiliran mencoba meracik sabun cair berdasarkan takaran yang telah dijelaskan. Para peserta terlihat antusias dan beberapa bahkan mencatat secara rinci langkah-langkah pembuatannya.

Salah satu peserta, Ibu waluyo, mengungkapkan rasa senangnya karena baru pertama kali mencoba membuat sabun cair. Ia mengaku tertarik melanjutkan praktik ini di rumah karena selain mudah, hasil sabunnya juga wangi. "Biasanya saya beli sabun di warung, nggak kepikiran bisa bikin sendiri. Ternyata gampang dan hasilnya wangi juga. Bisa buat dipakai sendiri, mungkin nanti dijual juga kalau cocok," ujarnya dengan senyum sumringah.

Setelah sesi praktik, kegiatan dilanjutkan dengan diskusi interaktif dan tanya jawab. Beberapa pertanyaan dari peserta seputar daya tahan sabun, penyimpanan yang baik, hingga cara menambah aroma yang tahan lama dijawab oleh tim KKN dengan sabar. Tim juga memberikan tips penggunaan bahan tambahan alami yang mudah ditemukan di sekitar lingkungan. Kegiatan diakhiri dengan foto bersama dan penyerahan sabun hasil racikan kepada masing-masing peserta sebagai oleh-oleh. Dalam sambutan penutup, perwakilan dari ibu-ibu PKK Dusun Padan menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas inisiatif dan pendampingan dari para mahasiswa KKN. "Kami sangat berterima kasih kepada adik-adik mahasiswa. Ini bukan hanya ilmu, tapi juga dorongan semangat buat kami untuk lebih kreatif dan mandiri," ungkap Bu waluyo, Ketua PKK Dusun Padan.

Kegiatan pelatihan ini diharapkan menjadi langkah awal pemberdayaan ekonomi masyarakat berbasis potensi lokal. Selain keterampilan praktis, peserta juga mendapat motivasi untuk menjadikan kemampuan ini sebagai usaha sampingan yang menjanjikan. Mahasiswa KKN UIN Walisongo Posko 53 sendiri telah merancang pelatihan ini sebagai bagian dari rangkaian kegiatan terstruktur dan berkelanjutan selama masa KKN. Selain pelatihan sabun cair, mereka juga akan mengadakan kegiatan lain seperti edukasi pengelolaan sampah rumah tangga, pengolahan eco-enzyme, hingga edukasi kesehatan lingkungan.Melalui kegiatan seperti ini, mahasiswa KKN tidak hanya menjalankan kewajiban akademik, tetapi juga menjadi agen perubahan di tengah masyarakat. Pelatihan yang sederhana namun penuh makna ini membuktikan bahwa pemberdayaan bisa dimulai dari hal kecil, selama dilakukan dengan niat baik dan pendekatan yang tepat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun