Dalam upaya mendukung pemberdayaan Masyarakat dan inovasi pengolahan hasil pertanian lokal, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Islam Negeri Walisongo divisi ekonomi kreatif dan anggota posko 24 mengadakan sosialisasi pembuatan teh dari pucuk daun kopi. Kegiatan ini berlangsung pada Selasa, 19 Agustus 2025 di TPQ Baitul Makmur, dan dihadiri oleh Ketua RW 3, Ketua RT 4, termasuk warga Dusun Jambon, Desa Lanjan, Kab. Semarang.
Kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan wawasan baru kepada Masyarakat mengenai potensi ekonomi dari daun kopi, yang selama ini kurang dimanfaatkan. Pucuk daun kopi ternyata memiliki kandungan antioksidan tinggi dan dapat diolah menjadi teh herbal yang menyehatkan serta bernilai jual.
Koordinator Divisi ekonomo kreatif, Anas menyampaikan bahwa ide ini muncul setelah melihat potensi tanaman kopi yang tumbuh melimpah di wilayah desa, namun pemanfaatannya masih terbatas pada buahnya saja.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin memberikan alternatif pemanfaatan tanaman kopi, agar Masyarakat bisa mendapatkan nilai tambah ekonomi, sekaligus menjaga kelestarian alam dengan pemanfaatan limbah organic secara kreatif,” ujarnya.
Dalam sosialisasi tersebut, warga diperkenalkan dengan proses pengolahan teh dari pucuk daun kopi, mulai dari pemilihan pucuk daun yang baik, proses pengeringan yang matang, sangrai daun hingga kering dan cara penyeduhan. Tak hanya itu, tim KKN juga memberikan kesempatajn kepada Masyarakat untuk mencoba produk teh tersebut.
Salah satu warga, Bapak Widi mengungkapkan antusiasmennya mengikuti kegiatan ini.
“Saya baru tahu kalua daun kopi bisa dibuat teh. Rasanya juga enak, hampir sama dengan teh biasanya. Ini bisa jadi peluang usaha baru untuk kami,” tuturnya.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja KKN UIN Walisongo divisi ekonomi kreatif dalam rangka mendukung ekonomi kreatif berbasis potensi loakl serta pengembangan masyarkat berkelanjutan.
Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan Masyarakat dapat terus mengembangkan inovasi produk lokal yang ramah lingkungan dan bernilai ekonomis, sekaligus menjadikan teh pucuk daun kopi sebagai salah satu produk unggulan desa.
Penulis : Ameryl Iva Sanlicia
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI