Mohon tunggu...
KKN Kolaboratif Trigonco
KKN Kolaboratif Trigonco Mohon Tunggu... Mahasiswa

Haii Trigoners! Selamat datang di blog resmi mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kolaboratif Kabupaten Situbondo yang bertugas di Desa Trigonco, Kecamatan Asembagus. Blog ini dibuat sebagai media informasi dan dokumentasi seluruh rangkaian kegiatan yang kami laksanakan selama masa pengabdian di desa ini. Melalui blog ini, kami akan menyampaikan berbagai informasi terkait pelaksanaan program kerja KKN, mulai dari kegiatan harian, pengembangan potensi desa, hingga kontribusi kami dalam bidang pendidikan, kesehatan, sosial, lingkungan, dan ekonomi masyarakat. Selain itu, blog ini juga memuat refleksi, kesan, dan pengalaman para mahasiswa selama tinggal dan berinteraksi langsung dengan masyarakat Desa Trigonco. Kami berharap keberadaan blog ini dapat menjadi sarana komunikasi yang bermanfaat, tidak hanya bagi kami selaku peserta KKN, tetapi juga bagi masyarakat luas yang ingin mengetahui perkembangan dan dinamika kegiatan KKN di desa. Semoga informasi yang kami sajikan dapat memberikan inspirasi, menambah wawasan, serta mempererat hubungan antara dunia akademik dan masyarakat. Terima kasih telah berkunjung ke blog kami. Selamat membaca dan mengikuti perjalanan pengabdian kami di Desa Trigonco.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mahasiswa KKN Kolaboratif dan Tiga Jejak di Trigonco: Cabai Tumbuh, Sampah Jadi Karya, Usaha Naik Kelas | KKN-K Desa Trigonco Kabupaten Situbondo 2025

8 Agustus 2025   21:00 Diperbarui: 8 Agustus 2025   21:00 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Mahasiswa KKN dengan Pelaku UMKM (Sumber: Aset Pribadi MEDINFO KKN-K Desa Trigonco, 2025)

Pada minggu ketiga pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Trigonco, Kecamatan Asembagus, Kabupaten Situbondo, tim mahasiswa KKN kolaboratif yang terdiri dari tiga universitas berbeda telah menyelesaikan tiga program kerja. Program ini dirancang tidak hanya untuk memberikan dampak jangka pendek, tetapi juga untuk menanamkan semangat berdaya dan mandiri bagi masyarakat desa.

Program yang telah dilaksanakan meliputi: KOLARI (Kolase Ramah Lingkungan Anak Ceria) pada tanggal 5 Agustus 2025, PANGANITA (Pangan Mandiri Ibu Tangguh) pada tanggal 6 Agustus 2025, dan KUMANDANG (Klinik UMKM Andal dan Cemerlang) pada tanggal 7 Agustus 2025. Ketiganya menargetkan kelompok masyarakat yang berbeda, anak-anak, ibu rumah tangga yang termasuk dalam anggota PKK, dan pelaku UMKM yang bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran, keterampilan, dan semangat kemandirian.

1. KOLARI : Edukasi Lingkungan Kreatif untuk Anak-anak

Kegiatan KOLARI dilaksanakan di SDN 2 Trigopnco dengan target utamanya anak kelas 1. Antusiasme anak-anak begitu tinggi sejak awal kegiatan. Mereka dikenalkan pada berbagai jenis sampah, dampak sampah anorganik terhadap lingkungan, dan pentingnya memilah serta memanfaatkan sampah.

Dengan alat sederhana dan bahan bekas yang telah disterilkan, anak-anak diajak untuk membuat kolase kreatif dari sampah bungkus makanan. Mereka berkreasi dengan menempelkan potongan sampah plastik ke kertas dengan bentuk yang berbeda. Kegiatan ini tidak hanya melatih motorik halus dan kreativitas, tetapi juga menjadi media penyadaran sejak dini tentang pentingnya menjaga lingkungan.

2. PANGANITA : Menyemai Ketahanan Pangan dari Pekarangan

Dokumentasi Mahasiswa KKN-K dengan Ibu PKK(Sumber: Aset Pribadi MEDINFO KKN-K Desa Trigonco, 2025)
Dokumentasi Mahasiswa KKN-K dengan Ibu PKK(Sumber: Aset Pribadi MEDINFO KKN-K Desa Trigonco, 2025)

PANGANITA hadir sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran ibu rumah tangga terhadap pentingnya kemandirian pangan. Program ini dirancang dengan pendekatan praktis dan aplikatif. Kegiatan dimulai dengan edukasi ringan mengenai pentingnya memanfaatkan pekarangan sebagai sumber pangan keluarga, dilanjutkan dengan demonstrasi langsung menanam cabai menggunakan media polybag.

Para ibu-ibu diajak mengenal jenis tanah yang baik, cara mencampur media tanam yang baik, serta langkah-langkah dasar perawatan tanaman secara alami. Bibit cabai dibagikan kepada peserta untuk ditanam langsung saat kegiatan, dan masing-masing ibu membawa pulang polybag berisi bibit sebagai bentuk tindak lanjut kegiatan.

Program ini tidak hanya mengedukasi, tetapi juga membangun rasa percaya diri ibu-ibu untuk mulai menanam kembali, bahkan di lahan sempit. Beberapa dari mereka sudah membayangkan bisa menanam sayuran lain, seperti tomat dan kangkung, setelah berhasil menanam cabai.

3. KUMANDANG : Menguatkan Kemandirian UMKM Lokal

Dokumentasi Mahasiswa KKN dengan Pelaku UMKM (Sumber: Aset Pribadi MEDINFO KKN-K Desa Trigonco, 2025)
Dokumentasi Mahasiswa KKN dengan Pelaku UMKM (Sumber: Aset Pribadi MEDINFO KKN-K Desa Trigonco, 2025)

Sebagai program penutup di minggu ketiga dan program kerja utama dari Tim KKN-K Kolaboratif Desa Trigonco, KUMANDANG menjadi kegiatan yang paling strategis dalam mendukung perekonomian desa. Sesi ini dihadiri oleh Direktur BUMDES Bapak Suharjono, Bapak/Ibu pengurus BUMDES, dan pelaku UMKM dari berbagai dusun.

Sesi pertama diawali dengan pengenalan tentang pentingnya branding dalam usaha. Peserta diajak memahami bagaimana membangun identitas produk melalui penamaan usaha yang menarik, pembuatan logo, serta desain label yang mencerminkan ciri khas produk mereka. Materi kemudian dilanjutkan dengan digital marketing menggunakan platform yang sudah akrab dengan kehidupan sehari-hari warga, seperti WhatsApp, Facebook, dan Instagram. Peserta dikenalkan pada teknik sederhana seperti membuat foto produk yang menarik, menulis caption yang menjual, hingga menyusun strategi komunikasi dengan calon pembeli melalui pesan singkat. Bagian ini disambut sangat antusias karena sebagian besar peserta belum pernah memanfaatkan media sosial secara optimal untuk pemasaran.

Sebagai penutup, peserta diberi pelatihan pencatatan keuangan dasar agar dapat mengelola arus kas usaha mereka dengan lebih teratur. Materi mencakup cara mencatat modal, pengeluaran, pemasukan, serta perhitungan keuntungan harian dengan metode manual maupun digital sederhana menggunakan spreadsheet. Banyak peserta yang menyadari bahwa selama ini pencatatan belum dilakukan dengan rapi, sehingga pelatihan ini membuka wawasan baru tentang pentingnya memisahkan keuangan pribadi dan usaha.

Secara keseluruhan, program KUMANDANG memberikan bekal nyata yang aplikatif bagi pelaku UMKM di Desa Trigonco. Para peserta tidak hanya mendapatkan teori, tetapi juga latihan langsung dan motivasi untuk mengembangkan usaha mereka dengan cara yang lebih terstruktur dan modern. Kegiatan ini pun menjadi langkah kecil yang berarti menuju UMKM yang lebih mandiri, kreatif, dan berdaya saing.

Menanam yang Bisa Tumbuh, Meninggalkan yang Bisa Bertahan

Tiga program yang telah selesai pada minggu ketiga ini bukanlah akhir dari peran mahasiswa di desa, tetapi titik awal tumbuhnya semangat baru dalam masyarakat. KOLARI menanam kesadaran lingkungan sejak dini, PANGANITA menyemai kemandirian dari pekarangan rumah, dan KUMANDANG membuka cakrawala pelaku usaha untuk naik kelas.

Dengan mengusung semangat gotong royong dan pembelajaran dua arah, mahasiswa KKN tidak hanya berbagi ilmu, tetapi juga belajar dari warga desa yang penuh kearifan lokal. Minggu ketiga ini menjadi bukti bahwa perubahan tidak harus besar asal dilakukan dengan niat baik, pendekatan yang tepat, dan kolaborasi yang kuat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun