Mohon tunggu...
KKN KOLABORASI JANGKAR AGEL
KKN KOLABORASI JANGKAR AGEL Mohon Tunggu... Pengabdian Masyarakat

KKN KOLABORASI UNEJ x UDS Kelompok 11 KKN Universitas Jember merupakan bagian dari program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Periode 3 Tahun 2025 yang dilaksanakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Jember. Kelompok ini menjalankan kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Agel, Kecamatan Jangkar, Kabupaten Situbondo selama 35 hari, dengan fokus utama pada pengembangan potensi desa, edukasi masyarakat, dan pemberdayaan lokal secara berkelanjutan. Semoga tulisan kami bisa bermanfaat untuk kalian semua :)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Biji Koro & Shalawat: Tradisi Agel yang Bikin Kagum Mahasiswa KKN Kolaborasi (UNEJ x UDS)

27 Juli 2025   07:35 Diperbarui: 27 Juli 2025   07:41 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengajian Rutin di Desa Agel bersama Lora Arif

Suasana Pengajian di Desa Agel bersama mahasiswa KKN
Suasana Pengajian di Desa Agel bersama mahasiswa KKN
Desa Agel, Jangkar – Suasana penuh khidmat dan kekeluargaan menyelimuti Masjid Al-Karomah pada malam pengajian rutin, lebih tepatnya diselenggarakan pada hari Sabtu malam Minggu (19/07/2025) yang digelar bersama seluruh warga Desa Agel, Kecamatan Jangkar, Kabupaten Situbondo. Agenda rutin ini kembali digelar dengan semangat kebersamaan yang luar biasa.

Pengajian ini menghadirkan Lora Arif yang berasal dari Desa Bungatan, Kecamatan Bungatan, Kabupaten Situbondo sebagai penceramah yang memberikan tausiyah menyejukkan hati, mengingatkan pentingnya menjaga iman dan mempererat tali silaturahmi antar warga. Tidak hanya warga lokal, pengajian kali ini juga semakin semarak dengan kehadiran teman-teman mahasiswa KKNK 11 yang turut meramaikan majelis, yang berasal dari Universitas Jember dan Universitas Dr. Soebandi.

Menariknya dari pengajian ini, seluruh jamaah bersama-sama membaca Shalawat Nariyah secara berjamaah dengan penuh kekhusyukan. Keunikan lain yang menjadi ciri khas majelis ini adalah penggunaan biji koro oleh jamaah sebagai alat bantu hitung bacaan shalawat. Tak tanggung-tanggung, jumlah biji yang digunakan mencapai 4000 butir, sesuai dengan jumlah bacaan yang ditargetkan dalam satu rangkaian pengajian.

Salah satu mahasiswa KKN yang penasaran sempat bertanya kepada warga, "Maaf Bu, kenapa membaca shalawatnya pakai biji-bijian, ya?"

Dengan senyum ramah, salah seorang ibu warga menjawab, "Oh, ini namanya biji koro, dek. Biasanya biji koro ini digunakan untuk menghitung seberapa banyak membaca Shalawat Nariyah. Biar ga kalero gitu loh, dek ngitungnya dan biasanya ini e beca sampe jumlah yang diinginkan, sekitar 4000 kali."

Melalui kegiatan ini, tak hanya dapat memperdalam nilai-nilai keislaman, tetapi juga mempererat hubungan sosial antarwarga dan mahasiswa KKNK 11. Kami harap, pengajian seperti ini terus hidup dan menjadi cahaya penerang bagi masyarakat Desa Agel.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun