Mohon tunggu...
KKN Desa Karangsono
KKN Desa Karangsono Mohon Tunggu... Mahasiswa KKN 141

Mahasiswa KKN Kolaboratif 141 di kecamatan Bangsal Sari

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Langkah Awal KKN 141 : Observasi, Koordinasi, dan Pemetaan Potensi Desa Karangsono

26 Juli 2025   17:54 Diperbarui: 26 Juli 2025   17:54 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengawali pengabdian di tengah masyarakat bukan sekadar hadir, tetapi juga memahami kebutuhan dan potensi yang ada. Hal inilah yang menjadi titik tolak pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kolaboratif Tahun 2025 di Desa Karangsono, Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten Jember.

Kegiatan diawali dengan observasi lapangan, pemetaan potensi desa, dan koordinasi intensif bersama perangkat desa. Mahasiswa dari lima perguruan tinggi Universitas Jember, Universitas Moch. Sroedji  Jember, Universitas Islam Jember, Universitas Muhammadiyah Jember, dan UNIKHAMS Jember bersinergi untuk menggali potensi serta memahami permasalahan yang dihadapi masyarakat sebagai dasar penyusunan program kerja.

Langkah awal tim KKN 141 adalah melakukan audiensi dengan Kepala Desa Yaitu Bapak Mohammada Ahrul Fatah dan Sekretaris Desa Karangsono Yaitu Bapak  Moh. Tamsir untuk m emperoleh izin kegiatan sekaligus memaparkan rencana program. Hasil koordinasi tersebut membuka jalan bagi pelaksanaan upacara pembukaan yang dijadwalkan pada hari Senin, serta izin melakukan observasi ke tiga dusun utama: Curah Keting, Krajan, dan Gumukrejo.

Observasi bertujuan untuk mengenali karakteristik serta potensi lokal di tiap dusun. Di bidang ketahanan pangan dan pertanian. Karangsono dikenal dengan komoditas unggulan berupa padi dan kedelai. Selain itu, Dusun Curah Keting memiliki potensi khas berupa pembibitan jeruk siam. Bibit ini bahkan telah dipasarkan hingga luar kota dan pulau, meskipun proses pembibitannya masih dilakukan secara manual dengan metode stek. Tim juga menemukan adanya usaha kerajinan manik-manik milik warga yang telah memproduksi berbagai karya dan memberdayakan masyarakat sekitar.

Dari sisi sosial, ditemukan beberapa isu yang patut diperhatikan, seperti pernikahan dini dan anak putus sekolah. Data terkait akan dikonsultasikan lebih lanjut dengan tokoh masyarakat, Pak Mudin, yang selama ini bertanggung jawab dalam pencatatan kasus-kasus tersebut. Selain itu, tercatat pula adanya kegiatan masyarakat yang rutin dilakukan, seperti senam pagi setiap Jumat dan perlombaan joker pada malam hari, kecuali malam Jumat.

Sebagai tindak lanjut dari observasi dan koordinasi, tim mulai merancang program kerja. Salah satu rencana utama adalah mengembangkan potensi jeruk siam melalui inovasi produk olahan, seperti pembuatan jelly jeruk. Di samping itu, akan dilakukan pendataan ternak warga sesuai permintaan dari Dinas Pangan, serta pendataan anak-anak putus sekolah sebagai bagian dari program sosial.

Kegiatan minggu pertama ini menjadi fondasi penting bagi tim KKN 141 dalam menyusun program kerja utama yang relevan dan berdampak nyata. Dengan semangat kolaborasi lintas universitas, tim berharap sinergi antara mahasiswa dan masyarakat dapat terus terjalin kuat, demi mendukung pembangunan dan kemajuan Desa Karangsono secara berkelanjutan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun