Karangreja, 22 Juli 2025 -- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Singaperbangsa Karawang (UNSIKA) menciptakan inovasi teknologi pada bidang pertanian di Desa Karangreja. Dalam sebuah kegiatan Workshop Teknologi Tepat Guna, diluncurkan alat "EKTARA" (Elektronik Tani Karangreja), sebuah light trap bertenaga surya yang dirancang khusus untuk menanggulangi hama wereng di area persawahan.
Pada kegiatan workshop, dihadiri berbagai pihak, antara lain Kepala Desa Karangreja, Sekretaris Desa Karangreja, Babinsa Desa Karangreja, aparatur Desa Karangreja, 8 Kelompok Tani Desa Karangreja, Balai Penyuluh Pertanian Kecamatan Pebayuran, Penyuluh Pertanian Lapangan Desa Karangreja, serta masyarakat yang berprofesi sebagai petani di Desa Karangreja.
Koordinator mahasiswa KKN UNSIKA, Surya, menyampaikan rasa terima kasihnya atas kehadiran para peserta workshop. "Alat yang kami rancang ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pertanian di Desa Karangreja," ujarnya, menegaskan komitmen mahasiswa dalam membantu petani menghadapi hama serangga.
Perwakilan Kelompok Tani, Bapak Sumarda, menyambut baik inovasi ini dengan penuh antusias. "Saya sebagai perwakilan kelompok tani mengucapkan terima kasih. Alhamdulillah, pada KKN kali ini terwujud alat pendeteksi hama di area persawahan kita. Semoga bermanfaat bagi kelompok tani di Desa Karangreja dan semoga bisa diterapkan di semua area persawahan yang ada di Desa Karangreja," sambutan Bapak Sumarda.
Sambutan positif juga datang dari Koordinator Penyuluh Pertanian Lapangan Kecamatan Pebayuran, Ibu Endah Lestari. Beliau menyatakan bahwa light trap ini merupakan wujud kepedulian mahasiswa UNSIKA dalam membantu menyelesaikan masalah hama di Desa Karangreja. "Saya sangat berterima kasih kepada teman-teman UNSIKA yang telah membangkitkan kembali semangat penggunaan alat ini," ungkap Ibu Endah.
Penyampaian informasi mengenai light trap juga diberikan oleh tim POPT (Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) dari Balai Penyuluh Pertanian Kecamatan Pebayuran Secara prinsip, "Light trap adalah salah satu indikator penting. Jangan sampai salah paham. Ini untuk pengendalian agar tahu kapan waktu yang tepat untuk menyemprot," jelasnya, menekankan peran alat ini sebagai deteksi dini serangga.
EKTARA, yang bekerja dengan memanfaatkan cahaya untuk menarik dan menjebak serangga pengganggu di malam hari, diharapkan menjadi alternatif yang lebih aman dan berkelanjutan dibandingkan penggunaan pestisida kimia.
Pada kegiatan workshop ini, mahasiswa KKN Unsika memaparkan alat light trap tersebut, seperti penyampaian bagaimana alat ini bekerja, hingga tahapan perakitan dari alat Ektara ini dan komponennya. Dalam sesi pemaparan alat Ektara, dilakukan sesi tanya jawab dengan peserta workshop, peserta dengan antusias mengikuti sesi tanya jawab untuk dapat memahami alat Ektara dengan baik. Pertanyaan yang disampaikan oleh peserta, seperti komponen apa saja yang digunakan hingga biaya yang digunakan dalam alat Ektara tersebut.
Diakhir kegiatan, diharapkan dari kegiatan wokshop ini bisa memberikan informasi bagi masyarakat tentang alat Ektara ini sehingga diharapkan bisa bermanfaat bagi pertanian di Desa Karangreja.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI