Mohon tunggu...
kknkaranganyar 2025
kknkaranganyar 2025 Mohon Tunggu... Universitas Jember, Universitas Islam Jember, Universitas Lumajang

Kuliah Kerja Nyata Kolaboratif (KKN-K) Desa Karanganyar merupakan wujud nyata kerjasama antar perguruan tinggi dalam mendukung pembangunan desa berbasis kolaboratif. Kelompok ini terdiri dari mahasiswa dari tiga universitas berbeda yaitu Universitas Jember (UNEJ), Universitas Islam Jember (UIJ), dan Universitas Lumajang (UNILU). Berada di Desa Karanganyar, Kecamatan Yosowilangun, Kabupaten Lumajang, kelompok KKN-K ini hadir dengan semangat kebersamaan untuk turut serta dalam menggali potensi desa, memberdayakan masyarakat, serta memberikan kontribusi dalam berbagai bidang seperti pendidikan, pertanian, kewirausahaan, dan lingkungan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

UMKM Home Industry Pembuatan Tahu Di Desa Karanganyar Mulai Dari Dapur Rumah Ke Perekonomian Warga Desa

8 Agustus 2025   22:53 Diperbarui: 8 Agustus 2025   22:53 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Senin, 4 Agustus 2025, KKN Kolaboratif 37 mengadakan kunjungan ke salah satu rumah produsen tahu di Desa Karanganyar. Kunjungan tersebut dilakukan dalam rangka mengamati progress UMKM di Desa Karanganyar.  UMKM tersebut berbentuk usaha kecil rumahan atau berbasis home industry  yang dikelola oleh salah satu tetangga posko KKN Desa Karanganyar. Meski masih bersekala rumahan, industri ini memiliki peran untuk dapat mendukung perekonomian lokal dengan mengangkat biji kedelai yang menjadi salah satu bahan yang terpenting dalam pembuatan tahu. 

Berdasarkan pengamatan kelompok KKN kami, produsen tahu tersebut memproduksi tahu  secara manual di rumah, mulai dari perendaman biji kedelai, kemudian menghaluskan biji kedelai yang dicampur dengan air melalui mesin penghalus. Kemudian setelahnya,  biji kedelai yang telah dihaluskan di saring secara manual kemudian di cetak. Meskipun sederhana, proses tersebut dilakukan secara teliti sehingga menghasilkan tahu yang berkualitas. Hal ini membuat kami mengerti alasan tahu tersebut tidak mudah hancur saat digoreng, karena kami sudah sempat membeli tahu di home industry tersebut sebelum melakukan kunjungan. 

Selama melakukan kegiatan kunjungan, kami aktif bertanya dalam proses pembuatan tahu.  Salah satu teman kami sempat menanyakan perihal distribusi tahu. "Saya biasanya jualan keliling dari desa ke desa, biasanya mulai pukul 5 pagi. Selebihnya saya jual di rumah saja, tetangga deket sini yang beli" -- Kata produsen tahu tersebut. Dengan adanya home industry tahu ini dapat menciptakan rantai ekonomi mikro ekonomi yang saling mendukung. Kendatipun usaha ini masih dijalankan dalam skala kecil dan belum memiliki tenaga kerja, namun produksi tahu semacam ini tentunya cocok dan bermanfaat untuk menambah penghasilan. Disamping informasi tersebut, pemilik home industry tersebut juga bercerita mengenai pemberian mesin penghalus kedelai dari pemerintah setempat dalam rangka mendukung UMKM di Desa Karanganyar. 

Setelah melakukan kunjungan dan bercerita bersama produsen tersebut, kami dapat mengambil suatu kesimpulan bahwa home industry tahu di Desa Karanganyar telah memiliki peran penting untuk rantai ekonomi Desa Karanganyar. Pemanfaatan sumber daya lokal seperti kedelai dan air sebagai bahan baku telah menghasilkan tahu berkualitas yang dapat menghasilkan keuntungan baik bagi produsen. Selain itu, keuntungan juga didapatkan konsumen desa setempat karena dapat membeli asupan protein dengan harga yang jauh lebih murah dengan harga 500 perbijinya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun